Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Kematian Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo Naik Penyidikan Sehari Setelah Jokowi Bicara

Bareskrim meningkatkan status kasus kematian Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo jadi penyidikan.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Kasus Kematian Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo Naik Penyidikan Sehari Setelah Jokowi Bicara
YouTube Sekretariat Presiden/ISTIMEWA
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Pulau Rinca, NTT, Kamis (21/7/2022) (kiri). Dalam kesempatan ini, ia menanggapi kasus penembakan Brigadir J (kanan) di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Jokowi pun menekankan tiga poin penting yang harus dilakukan Polri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bareskrim Polri meningkatkan status kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dari penyelidikan menjadi penyidikan.

Brigadir J meninggal dunia dalam insiden yang terjadi di rumah dinas kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Kasus tersebut menyedot perhatian publik karena dinilai banyak kejanggalan.

Bahkan Presiden Jokowi pun angkat suara sampai tiga kali terkait kasus tersebut.

Pertama, saat Jokowi berada di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022).

Baca juga: Buntut Kasus Penembakan Brigadir J, Kapolda Metro Jaya Juga Didesak Dinonaktifkan

Saat itu Jokowi meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar mengusut kasus penembakan yang menyebabkan satu anggota polisi tewas tersebut.

“Proses hukum harus dilakukan,” kata Jokowi.

Berita Rekomendasi

Kedua, saat Jokowi bertemu dengan pimpinan redaksi media nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Baca juga: Jaga Makam Brigadir Yosua, Pemuda Batak Bersatu: Ada Kendaraan Tidak Dikenal Mendekat

“Tuntaskan. Jangan ditutupi, terbuka. Jangan sampai ada keraguan dari masyarakat,” ujar Presiden saat itu

Ketiga, Jokowi mengomentari kasus  tersebut saat kunjungan di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur, Kamis (21/7/2022).

“Saya kan sudah sampaikan, usut tuntas. buka apa adanya. Jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan, sudah,” kata Jokowi.

Pengusutan kasus yang terbuka dan transparan, kata presiden,  sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

“Itu penting untuk agar masyarakat tidak ada keragu-raguan terhadap peristiwa yang ada. Ini yang harus dijaga, kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga,” ujar Jokowi.

Menyikapi, hal tersebut Polri pun membentuk tim khusus tim khusus yang dipimpin Wakapolri, Irwasum, Kabareskrim, Kabaintelkam, dan As SDM Kapolri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas