Pengamat Nilai Duet Airlangga dan Ganjar Pranowo Bisa Terwujud di Pilpres Jika PDIP Tak Usung Ganjar
Survei yang sebut Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo berpotensi memenangi Pilpres 2024 menarik untuk dibuktikan. Ini alasannya.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute of Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengungkapkan hasil survei yang menyebut pasangan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo berpotensi memenangi Pilpres 2024 menarik untuk dibuktikan, lantaran pasangan tersebut sudah memiliki modal partai pengusung.
"Hasil simulasi pasangan Airlangga-Ganjar yang dinilai berpotensi unggul tentu menarik untuk dibuktikan. Keduanya bisa menggunakan gerbong Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sebagai kendaraan politik untuk mewujudkannya," kata Umam, kepada wartawan, Kamis (21/7/2022).
Sebelumnya, Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) merilis hasil survei opini publik bertajuk Titik Tengah Demokrasi Indonesia Menuju Pemilu 2024.
Survei itu menemukan potensi elektabilitas figur-figur kandidat berdasarkan simulasi tiga pasang capres atau cawapres.
Hasil simulasi mengetengahkan pasangan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo mengalahkan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar dan Puan Maharani-Anies Baswedan.
Dosen Ilmu Politik dan International Studies, Universitas Paramadina itu juga mengatakan perlu adanya komunikasi KIB dengan PDIP untuk mewujudkan pasangan tersebut.
"Hanya saja Golkar, PAN dan PPP perlu mengkomunikasikan langkah pencapresan Ganjar itu kepada PDIP dengan baik," ucapnya.
Baca juga: Politikus Senior PDIP Sentil Etika Politik NasDem Saat Usung Ganjar Pranowo Jadi Bakal Capres 2024
Menurut Umam, komposisi Airlangga-Ganjar menyiratkan kondisi bahwa PDIP tidak mengajukan Ganjar dalam kontestasi 2024.
Karena menurutnya, PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2019 patutnya berada di depan dengan mengajukan posisi calon presiden dari internal partai.
"Di sisi lain, komposisi Airlangga-Ganjar juga berarti PDIP tidak akan mengusung Ganjar. Sebab, sudah jamak dipahami bahwa PDIP tidak ingin dinomorduakan," ucapnya.
Umam menilai pencalonan pasangan Airlangga-Ganjar bisa terwujud dengan syarat PDIP tidak mengusung Ganjar dalam Pilpres 2024, karena Ganjar dianggap sebagai mewakili wajah PDIP.
"Dengan kata lain, gerbong Airlangga-Ganjar bisa terwujud ketika PDIP sudah clear akan mengusung nama lain selain Ganjar, yang notabene dianggap lebih mewakili akar politik yang lebih kuat, memiliki kontribusi riil terhadap partai, dan memahami spirit perjuangan PDIP yang lebih baik," tandasnya.