Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Permintaan Keluarga saat Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Dilakukan: Cermati Rahang hingga Kemaluan

Keluarga meminta tim dokter forensik agar autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J dicermati pada bagian rahang hingga kemaluan.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Permintaan Keluarga saat Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Dilakukan: Cermati Rahang hingga Kemaluan
TribunJambi.com Aryo Tondang/Dok. Keluarga
Pemakaman Brigadir J (kiri) di kampung halamannya di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Senin (11/7/2022). Keluarga meminta tim dokter forensik agar autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J dicermati pada bagian rahang hingga kemaluan. 

TRIBUNNEWS.COM - Autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dilakukan pada Rabu (27/7/2022).

Sebelum pelaksanaan autopsi dilakukan, kuasa hukum keluarga Brigadir J Johnson Panjaitan sempat mendaangi RSUD Sungai Bahar yang menjadi tempat pelaksanaan autopsi ulang jenazah Brigadir J.

Saat datang, Johnson menggelar konferensi pers sekira pukul 00.05 WIB.

Pada kesempatan tersebut, Johnson mengungkapkan keluarga mempertanyakan kondisi rahang, gigi, dan tenggorokan Brigadir J.

Selain itu, dirinya mengatakan pihaknya juga berfokus pada luka yang berada di wajah, belakang telinga, bahu kanan, leher, hingga organ intim seperti kemaluan dan dubur.

"Ya di kemaluan itu penting dicek, kemudian ada permintaan khusus dari pihak keluarga di bagian tenggorokan, seperti dimasukkan sesuatu yang merusak tenggorokan, kemudian rahang dan gigi," ujarnya Rabu (27/7/2022) dikutip dari Tribun Jambi.

Baca juga: Bharada E dan Ajudan Ferdy Sambo yang Lain Diperiksa di Komnas HAM, Ini Fakta yang Dibeberkan

Tidak hanya itu, Johnson juga menegaskan jaringan tubuh Brigadir Yosua dapat digunakan ketika memang diperlukan untuk penelitian lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

"Materi-materi (jaringan tubuh) itu akan dibawa ke Jakarta. Karena tidak bisa diselesaikan di Jambi," jelasnya.

Dalam autopsi ulang ini, Johnson mengungkapkan melibatkan sejumlah dokter forensik.

"Ada dari RSCM, RSPAD, AL, dokter dari Unand, dokter dari Udayana, dokter yang ada di RSUD ini (RSUD Sungai Bahar)," tuturnya

Johnson pun menekankan agar penanganan kasus ini harus dilakukan dengan transparan dan akuntabel.

"Jangan hanya jargon saja," tuturnya.

Sempat Rapat Terlebih Dahulu

Kamarudin Simanjuntak (kanan) selaku tim kuasa hukum keluarag Brigadir J mengatakan proses autopsi jenazah Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J (kiri) tidak mendapatkan izin dari pihak keluarga.
Kamarudin Simanjuntak (kanan) selaku tim kuasa hukum keluarag Brigadir J mengatakan proses autopsi jenazah Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J (kiri) tidak mendapatkan izin dari pihak keluarga. (Kloase Tribunnews.com/ Tribunjambi.com/ wartakota)

Koordinator kuasa hukum keluarga Brigadir J sempat melakukan rapat bersama dengan tim dokter forensik pada Selasa (26/7/2022) malam.

Adapun pembahasan dalam rapat tersebut yaitu terkait teknis pelaksanaan autopsi ulang serta penyampaian aspirasi dari pihak keluarga.

"Tentang apa yang harus dilakukan, kemudian menyepakati beberapa hal, apa yang boleh dan tidak boleh. Kaitannya dengan kode etik kedokteran."

"Semuanya sudah clear tadi, sudah kita jawab dengan baik. Sehingga besok (Rabu) bisa berjalan dengan baik," ujarnya.

Baca juga: Berikut Rangkaian Proses Autopsi Jenazah Brigadir J yang Dimulai Pagi Ini

Selain itu, rapat tersebut juga membahas soal siapa saja yang boleh menyaksikan autopsi ulang Brigadir J.

Kamaruddin menjelaskan pihak yang boleh menyaksikan autopsi ulang adalah tim dokter forensik meski sebelumnya Polri mengizinkan pihak keluarga melihatnya dengan pemasangan CCTV.

Namun, katanya, cara dari Polri tersebut ditolak oleh tim dokter forensik.

"Dokternya tidak setuju, walaupun sebelumnya dari Polri sudah menawarkan bahkan Polri menawarkan CCTV untuk kelaurga. Tetapi mereka (tim dokter forensik) beralasan kode etik, jadi tidak boleh," jelasnya.

Baca juga: Periksa Ajudan Ferdy Sambo, Komnas HAM: Bharada E Jelaskan Banyak Hal, Salah Satunya Soal Menembak

Hanya saja, kesepakatan tersebut nampaknya bisa ditoleransi dengan mengundang kerabat pihak keluarga Brigadir J yang berprofesi di bidang medis.

"Jadi kita sepakati kita undang satu kerabat atau keluarga yang berprpfesi bidang medis. Dialah yang masuk ke dalam untuk mencatat apa saja ang dilihat oleh matanya, didengar oleh telinganya atau yang dialami."

"Sudah kita berikan surat penugasan," tuturnya.

Fakta Terbaru Jenazah Brigadir Yosua, Ditemui Kaki Kanan Bengkok

Johnson Panjaitan saat jumpa pers di RSUD Sungai Bahar, Rabu (27/7/2022) dini hari
Johnson Panjaitan saat jumpa pers di RSUD Sungai Bahar, Rabu (27/7/2022) dini hari (tribunjambi.com)

Pada saat pertemuan antara pihak keluarga Brigadir J dengan tim dokter forensik, Kamarudin mengungkapkan ada temuan baru terkait kondisi jenazah Brigadir J.

Dirinya menceritakan ibu Brigadir J mengatakan bahwa kondisi fisik Brigadir J adalah sempurna saat lahir.

Namun, ketika telah dimakamkan, kaki kanan Brigadir J justru bengkok.

"Ibu almarhum mengatakan ketika anaknya dilahirkan dia, fisiknya sempurna mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki sempurna."

"Tetapi ketika dia meninggal kakinya (Brigadir J) tidak lurus. Jadi kaki kiri lurus, kaki kanan bengkok," cerita Kamarudin.

Baca juga: Ibu Brigadir Yosua Berteriak Histeris Panggil Istri Irjen Ferdy Sambo, Ibu Putri, Dimana Kau Ibu

Kecurigaan ini pun membuat pihak keluarga juga meminta agar diperiksa juga alat kelamin hingga ginjal dari Brigadir J.

Selain itu, pihak keluarga juga meminta pemeriksaan terkait keutuhan isi perut serta luka luar dan dalam.

"Saya minta tadi supaya diperiksa ginjalnya untuk mengetahui kapan dia matinya, karena ada kecurigaan saya pada jam 16.15 WIB di hari 8 juli masih terbaca (pesan) WhatsApp di handphonenya.

"Sehingga apakah ini almarhum yang membuka atau orang lain. Karena handphone-nya kan diduga telah diretas atau dikuasai si pembunuh," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jambi/Deddy Rachmawan/Aryo Tondang)

Artikel lain terkait Polisi Tembak Polisi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas