Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komnas HAM Sebut Uji Balistik Bakal Buktikan Brigadir J Mati Karena Ditembak, Disiksa atau Tidak

hasil uji balistik bakal membuktikan apakah Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, disiksa juga selain ditembak.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Komnas HAM Sebut Uji Balistik Bakal Buktikan Brigadir J Mati Karena Ditembak, Disiksa atau Tidak
(TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN /// Tribunjambi.com/Aryo Tondang)
Komnas HAM Sebut Uji Balistik Bakal Buktikan Brigadir J Mati Karena Ditembak, Disiksa atau Tidak 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan hasil uji balistik bakal membuktikan apakah Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, disiksa juga selain ditembak.

"Nanti akan dicek dengan uji balistik. Arah peluru, jenis peluru, itu jelas. Kalau dia mati karena tembakan saja, maka begini peristiwanya, kalau dia ternyata mati bukan karena hanya senjata tapi ada penyiksaan, konstruksi peristiwa berubah, konstruksi pelaku berubah, begitu," kata Taufan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (3/8/2022).

Selain itu, Taufan juga menyinggung soal kamera pengintai atau CCTV di tempat kejadian perkara (TKP), yakni rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, disebut tak berfungsi.

"Nah ini kemudian ada masalah itu yang kita sebut sebagai missing link yah. Di rumah itu dikatakan CCTV-nya tidak berfungsi," ujarnya.

Istri Sambo Sempat Teriak

Taufan menuturkan istri Sambo, Putri Candrawati, sempat teriak sebelum insiden penembakan yang menewaskan Brigadir J itu.

Taufan menyebut informasi itu didapatnya setelah meminta keterangan dari ajudan Sambo, Bripka Ricky.

Berita Rekomendasi

"Dia hanya mendengar teriakan, dia tidak tahu mengapa terjadi teriakan itu," ucapnya.

Karena itu, Taufan menegaskan terkait penyebab Putri berteriak tersebut bisa dibuktikan jika memiliki alat-alat bukti.

Baca juga: Komnas HAM Bakal Gali 3 Hal Pokok dari Uji Balistik: Senjata, Peluru, dan Residu di Tubuh Brigadir J

"Di situ missing link yang harus kita cari dengan alat-alat bukti yang lain untuk bisa memastikan apa sesungguhnya yang terjadi," ujarnya.

Karena itu, ia menyarankan agar semua pihak tak berspekulasi macam-macam terkait insiden tersebut.

"Jadi jangan dikembangkan spekulasi macam-macam ya, ini aja fokus untuk mencari kebenaran material itu di sini," ucapnya.

Lebih lanjut, Taufan menegaskan Komnas HAM tak menerima begitu saja terkait keterangan ajudan Sambo.

"Kita enggak bisa begitu saja menerima, kita harus kroscek lagi dengan bukti-bukti lain," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas