Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perguruan Tinggi Bantu Bangkitkan Desa Wisata yang Terdampak Pandemi Covid-19

Prodi Komunikasi Fisip Uhamka berupaya membangkitkan Desa Wisata Pulo Geulis untuk bangkit kembali akibat terdampak pandemi Covid-19.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Perguruan Tinggi Bantu Bangkitkan Desa Wisata yang Terdampak Pandemi Covid-19
Istimewa
Dekan FISIP UHAMKA Tellys Corliana (kanan) di Desa Wisata Pulo Geulis, Bogor, Jawa Barat. Prodi Komunikasi Fisip Uhamka berupaya membangkitkan Desa Wisata Pulo Geulis untuk bangkit kembali akibat terdampak pandemi Covid-19. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap destinasi desa wisata.

Prodi Komunikasi Fisip Uhamka berupaya membangkitkan Desa Wisata Pulo Geulis untuk bangkit kembali.

"Untuk bangkit pasca pandemi Covid-19 dibutuhkan kerja sama semua pihak. Prodi Komunikasi FISIP UHAMKA hadir di Pulo Geulis sebagai bagian dari bersinergi dan bekerja sama untuk kemajuan desa wisata, seperti promosi, branding dan edukasi dalam program desa binaan," ujar Dekan FISIP UHAMKA Tellys Corliana melalui keterangan tertulis, Sabtu (6/8/2022).

Pulo Geulis merupakan salah satu desa wisata yang berada di Kota Bogor.

Baca juga: CDC Tambahkan 3 Tempat Wisata ke Daftar Risiko Tinggi untuk Covid-19

Secara geografi, Pulo Geulis berada di tengah Sungai Ciliwung, atau delta yang menjadi keunikan dan kecantikan desa tersebut.

Masyarakat Pulau Geulis menjadi salah satu daerah yang masih merawat keragaman dengan masih menjaga toleransi antar umat beragama.

Berita Rekomendasi

Pulo Geulis kebanyakan berasal dari suku bangsa Sunda dan yang menganut aliran kepercayaan Tao, Khong Hu Cu dan Buddha.

"Kemampuan komunikasi dalam storytelling untuk menceritakan potensi wisata dan nilai-nilai budaya sangat dibutuhkan oleh warga Pulo Geulis, terutama generasi mudanya," kata Tellys.

Storytelling, kata Tellys, dapat memperkuat daya tarik wisata terhadap Pulo Geulis.

Selain itu, storytelling sebagai seni berkomunikasi dan penting sebagai strategi dalam mengenalkan potensi budaya dan memasarkan objek wisata di Pulo Geulis.

Rim dosen Pengabdian Masyarakat Prodi Ilmu Komunikadi Fisip UHAMKA, yaitu Rifma Ghulam Dzaljad dan Yulia Rahmawati mengadakan pelatihan dasar storytelling.

Rifma Ghulam Dzaljad memaparkan tentang pentingnya storytelling bagi suatu desa wisata dalam menguatkan destinasi dan meningkatkan branding wisata.

Baca juga: Ribuan Pelaku Wisata Labuan Bajo Terancam Kehilangan Pekerjaan Jika Tarif Rp 3,7 Juta Diberlakukan

Selain itu, Rifma juga menjelaskan langkah-langkahnya dalam storytelling.

Sementara Yulia Rahmawati menjelaskan bahwa storytelling bisa dilakukan dengan berbagai media, baik secara lisan, tulisan, musik, tarian, foto maupun video.

"Storytelling ini tidak lepas dari kepemahaman warga desa tentang desanya, seperti dari segi geografis, tokoh, bangunan dan kerajinan tangan," kata Yulia.

Keunikan desa inilah yang digali kemudian dikembangkan menjadi cerita dengan berbagai saluran sebagai penguat dalam menjelaskan desa wisata, sehingga dapat memberi manfaat dan inspirasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas