Wawancara Eksklusif Pengacara Brigadir J: Skenario Pembunuhan di Rumah Ferdy Sambo Disusun Rapi
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Eka Prasetya, menduga ada skenario pembunuhan berencana yang sudah disusun rapi di rumah dinas Ferdy Sambo.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Kedua, memang terjadi peristiwa pembunuhan di rumah jenderal tersebut. Ketiga sangat
kaget saya kemarin bahwa ada 25 orang yang diperiksa. Bahkan sudah sempat dimutasi.
Artinya, kasus (kematian Brigadir J) ini ada persiapan, pelaksanaan sampai pasca pelaksanaan meninggalnya. Inilah yang saya bilang erat kaitannya perencanaan karena ada awalannya.
Pembunuhan ini ada yang melakukan dan jika dipersempit lagi siapa yang menyuruh
melakukan.
Ada relasi kuasa karena punya jabatan dia berani melakukan pembunuhan berencana.
Nah ini yang harus digali oleh penyidik.
Saya yakin itu Bharada E apakah mungkin dia bisa menggerakan sindikat penegak hukum. Saya menyebut sindikat karena dari level Polres, Polda, Bareskrim kena masalah di olah TKP pertama.
Baca juga: Irjen Ferdy Sambo Dibawa ke Mako Brimob, Mahfud MD: Diperiksa Secara Etik
Otomatis bukan bharada pastinya yang punya kuasa, nalar saya yang bisa menggerakkan bintangsatu ya bintang dua atau bintang tiga bukan level bharada.
Saya juga prihatin kalau dalam tubuh polri istilahnya ada silent wolf atau upaya operasi
senyap yang melibatkan banyak jaringan, ini sangat menyedihkan.
Kalau pakai bahasa zaman dulu ya inilah yang disebut pengkhianat.
Apakah ini artinya tim kuasa hukum keluarga Brigadir J meragukan bahwa Bharada E
sesungguhnya eksekutor atau masih ada yang lain?
Kembali lagi mengapa kami menyebutkan pembunuhan berencana karena ada awal dan ada
goalnya ketika nyawa korban melayang hingga penyelesaiannya. Ini semua skenario yang
sudah disusun rapi.
Dan ternyata pada faktanya melibatkan perwira tinggi dan aparat yang lain. Kalau terbukti
ada tindak pidananya ya akan disidang kata Kapolri setelah sidang etik.
Seumpamanya terbukti apakah kita masih butuh orang-orang seperti ini di instansi kepolisian. Menurut kami ini tragedi kemanusiaan.
Kasihan institusi ini banyak pihak yang mendukung institusi ini humani, kredibel, presisi lalu
dirusak oleh sindikat penegak hukum.
Kalau tim kuasa hukum menyebut mereka sindikat penegak hukum berarti tidak cukup kalau
hanya Bharada E tersangka, apa sebetulnya harapan dari keluarga Brigadir J?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.