Selain Kasus Brigadir J, Ini 12 Kasus Pembunuhan di Indonesia yang Penuh Misteri dan Bikin Gempar
Selain kasus Brigadir, sejumlah kasus pembunuhan di tanah air yang pernah bikin gempar dan penuh misteri.
Editor: Hasanudin Aco
Tak ada yang menyangka jika tewasnya asisten bisnis presiden direktur PT XL Axiata, Hairyantira, ini juga dilatarbelakangi oleh masalah cinta.
Setelah dikabarkan hilang selama delapan bulan sejak November 2014, akhirnya bulan April 2015 keluarganya melaporkan berita kehilangan pada polisi.
Dari hasil penyelidikan diketahui kalau Ryan (nama panggilan Hairyantira) tewas dibunuh oleh pacarnya, Andy Kurniawan.
Andy diketahui karena ada mobil Honda Mobilio milik Ryan yang terparkir di rumahnya.
Ryan dibunuh oleh Andy di sebuah Hotel di Garut 30 oktober 2014.
Jasadnya sempat diketemukan oleh petugas hotel keesokan harinya tapi ketika itu jasadnya tanpa identitas sehingga tidak diketahui kalau yang terbunuh adalah Ryan.
6. Tata Chubby
Tahun 2015 tanah air digemparkan dengan berita ditemukannya seorang mayat dalam kondisi disumpal kaos kaki dan lehernya terjerat kabel di sebuah kamar kos di Tebet – Jakarta.
Diketahui mayat ini bernama Deudeuh atau dikenal juga dengan nama Tata Chubby.
Si Gadis belakangan diketahui seorang PSK yang sering menerima klientnya di tempat kost.
Sang pembunuh, Prio Santoso adalah salah satu klient-nya.
Prio membunuh Deudeuh karena merasa tersinggung oleh komentarnya soal bau badannya.
Setelah membunuh Prio membawa kabur handphone, telepon seluler dan uang milik Deudeuh.
7. Indah Sari
Sosok mayat cewek yang sudah membusuk ditemukan di semak-semak belakang venue aquatik Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Utara pada tahun 2014.
Mayat tersebut nyaris tinggal tulang dan terpotong di tiga bagian.
Kepala terpisah dari badan dan kaki kirinya putus.
Korban adalah Indah Sari berumur 16 tahun.
8. Nuri Atikah
Kasus pembunuhan dan mutilasi yang sadis terjadi bulan April 2016 di Kabupaten Tangerang, Banten.
Korban mutilasi ini bernama Nuri yang sedang hamil.
Pelakunya pacar Nuri yakni Agus. Dia membunuh Nuri setelah mereka berantem dan memiting Nuri dengan sangat kuat.
Karena sangat kuat memiting, Nuri meninggal dunia.
Untuk menghilangkan jejak Agus memotong lengan pada bahu kanan dan kiri dengan golok.
Dia kemudian memasukan potongan tangan ke dalam plastik dan dibunag ke tempat pembuangan sampah.
Belakangan terungkap motif pembunuhan dilatarbelakangi kasus asmara dan persoalan uang.
10 . Pulomas
Kasus ini berlatarbelakang perampokan.
Dilakukan di sebuah rumah di Pulo Mas, Jakarta Utara, tahun 2016 lalu.
Ada 11 orang yang ada di rumah itu dikurung dalam kamar mandi sempit berukurang 1,5 x 2 meter.
Peristiwa ini mengakibatkan 6 orang meninggal dunia.
11. Yuyun
Yuyun (14) siswi SLTP mendapat perlakuan biadab di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, pada 2 April 2016
.
Yuyun dirudapaksa sepulang sekolah oleh 14 remaja dan pemuda. Dia kemudian dibunuh dan mayatnya ditemukan membusuk oleh warga dan polisi dalam kondisi mengenaskan.
Majelis hakim Pengadilan Negeri Curup, Bengkulu, pada 2016 menjatuhkan hukuman mati kepada salah seorang pelaku pemerkosaan dan pembunuhan.
Lima terdakwa dewasa pemerkosa mendapatkan hukuman setimpal dengan vonis 10 tahun.
Sementara itu, sejumlah pelaku berusia di bawah umur mendapatkan vonis rehabilitasi di Jakarta di bawah pengawasan Kementerian Sosial.
12. Kasus Pembunuhan di Subang
Kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23) di Subang Jawa Barat pada 18 Agustus 2021 belum terungkap hingga saat ini.
Hampir setahun kejadian ini berlalu, belum ada satu pun pihak yang dijadikan tersangka atas pembunuhan ibu dan anak di Subang itu.
Jajaran Polda Jabar dan Polres Subang belum mampu mengungkap misteri pembunuhan tersebut meski telah melakukan berbagai upaya.
Polisi sudah beberapa kali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang melibatkan anjing pelacak dan dua kali melakukan autopsi terhadap jasad ibu dan anak korban pembunuhan tersebut.
Dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (2/8/2022), Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana mengakui pihaknya belum bisa mengungkap kasus pembunuhan di Subang. Dia meminta masyarakat bersabar untuk pengungkapan kasus ini.
"Kami jajaran Polda Jabar belum bisa mengungkap Kasus Subang, akibat minimnya pembuktian," kata Suntana di sela-sela meninjau vaksinasi di Mapolres Purwakarta, Senin(1/8/2022).
Sumber: Tribun Jabar/Kompas.com/Tribunnews.com