Mahasiswa Harus Dikenalkan Dunia Kerja Sejak di Bangku Kuliah
mahasiswa harus dikenalkan dengan dunia kerja sedini mungkin, pengenalan dunia kerja dapat dilakukan sejak perkuliahan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
![Mahasiswa Harus Dikenalkan Dunia Kerja Sejak di Bangku Kuliah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hariyadi-sukamdani-1.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Desain LaSalle Hariyadi Sukamdani menilai mahasiswa harus dikenalkan dengan dunia kerja sedini mungkin.
Pengenalan dunia kerja pada mahasiswa, menurut Hariyadi, dapat dilakukan sejak perkuliahan.
"Mahasiswa harus dikenalkan dengan kondisi di dunia kerja sedini mungkin, bahkan sejak di bangku perkuliahan," kata Hariyadi Sukamdani dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (20/8/2022).
Baca juga: Dukung Kampus Merdeka Kemendikbud Ristek, Mahasiswa Terjun Langsung ke Industri Kertas
Dia menjelaskan perguruan tinggi terutama vokasi harus lebih banyak memberikan proporsi praktik.
Mahasiswa juga perlu dilatih dengan mengikuti beberapa kompetisi atau mendapatkan penghargaan internasional.
"Dengan demikian, mereka akan mampu menghasilkan ragam koleksi (portofolio) yang berkualitas di akhir masa studi mereka," jelas Hariyadi.
Beberapa lulusan dari LaSalle melanjutkan studi ke kampus LaSalle di negara lainnya, seperti Spanyol, Kanada dan Australia.
Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan wisuda sebanyak 184 lulusan, serta gelar busana karya mahasiswa.
Tema yang diusung adalah "Sphere: An Orb of Immense Creativities". Pemilihan tema itu dilatarbelakangi kondisi masyarakat yang hidup dengan penuh pembatasan akibat
pandemi.
Baca juga: Jokowi: Siswa dan Mahasiswa Harus Dikenalkan ke Dunia Kerja Sejak Dini
Sementara itu, Presiden Komisaris PT Indotex LaSalle College International, Poppy Dharsono mengatakan, pihaknya menambah satu program studi baru yakni sinematografi pada tahun ini.
"Pada dasarnya saya orang sinematografi dan program ini sudah direncanakan sejak beberapa tahun yang lalu," jelas Poppy.
Program studi baru itu menawarkan kurikulum yang menjawab kebutuhan pekerja kreatif yang mempunyai kompetensi profesi yang berlaku di industri film.