Wakil Ketua MPR: Konstitusi Harus Mampu Mengantisipasi Dampak Proses Akulturasi
Wakil Ketua MPR menilai budaya dan kehidupan berbangsa dan bernegara termuat secara utuh dalam konstitusi UUD 1945.
Editor: Hasanudin Aco
Peneliti Ahli Utama BRIN, I Made Geria berharap nilai kearifan lokal dalam menghadapi produk akulturasi jangan sampai hilang agar jati diri bangsa tetap terjaga.
Menurut I Made Geria akulturasi terjadi harus ada toleransi dalam kesetaraan. Negara Indonesia meski berbeda tetap rukun dengan jembatan toleransi.
Direktur Utama Lampung Post, Abdul Kohar berpendapat meski saat ini banyak upaya anak bangsa untuk mendorong tumbuhnya toleransi di tengah keberagaman, tetapi masih ada juga sekelompok orang yang mempraktikan upaya disintegrasi.
Padahal, tegas Abdul Kohar, bangsa ini punya sejarah panjang untuk mempersatukan setiap anak bangsa.
Wartawan senior Saur Hutabarat berpendapat akulturasi hanya bisa terjadi jika kita memiliki pikiran terbuka, hati yang terbuka dan dada yang lebar.
Hanya saja, ujar Saur, konstitusi kita masih menghadapi tantangan dalam pelaksanaan pernikahan beda agama di tanah air. Jadi, tegas Saur, masih panjang jalan untuk menjawab berbagai tantangan yang muncul di masa datang.
Selain itu, Saur berpendapat, dalam proses akulturasi juga perlu rasa humor agar tidak mudah tersinggung.*
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.