Komnas HAM Ungkap Kesulitan saat Lakukan Penyidikan TKP Rumah Ferdy Sambo
Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi manusia (HAM) mengalami beberapa kendala dan kesulitan saat melakukan penyidikan di tempat kejadian perkara (TKP)
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komnas HAM mengalami beberapa kendala dan kesulitan saat melakukan penyidikan di Tempat Kejadian perkara (TKP) Duren Tiga.
Hal ini diceritakan oleh Komisioner Komnas HAM Choriul Anam dalam wawancara khusus yang dilakukan oleh Tribunnews di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (25/8/2022) petang.
Satu di antara kendala Komnas HAM kala itu adalah banyaknya kerusakan yang terjadi di TKP.
“Jadi Komnas HAM sama penyidik sama-sama susah, karena di TKP-nya pada akhirnya banyak yang rusak. Itu yang menyusahkan,” ujar Anam.
Anam berharap ke depannya agar para penyidik lebih berhati-hati dalam menyusun rancang bangun dan kontruksi persitiwa rumah kejadian perkara di rumah dinas Kadiv Propam Polri, di Duren Tiga, Jakarta Selatan ini.
“Kami berharap dan mendukung teman-teman penyidik untuk lebih hati-hati menyusun rancang bangun, kontruksi peristiwa, khususnya di Duren 3, karena memang mereka tidak masuk dalam ruang yang masih bersih. Mereka masuk dalam ruang yang sudah berantakan, sudah direkayasa sedemikian rupa,” jelas Anam.
“Komnas HAM mengalami kesulitan, teman-teman penyidik mengalami kesulitan, jadi bersama-sama harus berhati-hati di situ,” tambahnya.
Selain itu hiruk pikuk opini publik yang menyebar liar juga jadi faktor yang dirasa Komnas HAM menghambat dalam penyidikan.
“Misalnya begini, ini yang paling banyak soal penyiksaan. Sampai sekarang isunya masih ada. Walau sudah ada autopsi kedua. Itu sebenarnya, ayolah kita hormati, kalau sudah ada peristiwa yang terang dengan proses yang terang kita hormati itu, biar publik juga ikut mendukung,” harapnya.
Baca juga: Komnas HAM Sebut Luka Tembak di Tubuh Brigadir J Bukti Penembak Tidak Jago
Anam menambahkan, masa penyidikan yang pihaknya lakukan di mana kerap bersamaan waktunya dengan tim khusus dari kepolisian juga jadi faktor lainnya.
"Dan inikan timsus sama komnas berbarengan terus (penyidikan). Kita sudah sama-sama bergerak dengan bagus, orang yang diperiksa sama-sama. Ketika kita mau minta pak Sambo, eh timsus juga jadwal yang sama. Ya sudah kita menunggu dulu, setelah penyidik baru kami. Ya engak apa-apa itu menghormati, tapi kadang juga soal-soal secara waktu agak mengganggu,” jelasnya.
“Kami tahu bahwa ada sedikit kesulitan, tapi seandainya kita sama-sama tertib dari jadwal dan sebagainya, itu akan permudah kita semua,” tambah Anam.