Respons PDIP Soal Nama Puan Maharani Masuk Radar Capres Rekomendasi PAN
Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto merespons terkait munculnya nama Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebagai satu di antara, rekomendasi calon presiden
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto merespons terkait munculnya nama Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebagai satu di antara, rekomendasi calon presiden (capres) PAN hasil rapat kerja nasional (Rakernas).
Menurut pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu, hal itu merupakan otoritas PAN sebagai partai politik yang melakukan mekanisme di internal partai.
"PAN adalah partai yang punya otoritas sendiri beliau melakukan Rakernas dan kemudian mengusulkan banyak capres," kata Bambang Pacul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2022).
Bambang Pacul menduga, PAN pastinya telah berkomunikasi dengan calon presiden yang menjadi rekomendasi sebelum diumumkan dalam Rakernas, termasuk kepada Puan Maharani.
"Saya kira semua juga sudah dihubungi kok, saya kira enggak mungkin lah PAN dalam tata krama pasti paham bahwa pasti beliau juga menghubungi Mbak Puan dan calon-calon lainnya," ucap Ketua Komisi III DPR RI itu.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengumumkan sembilan nama untuk dipertimbangkan diusung menjadi calon presiden (capres) 2024.
Pertama, usulan nama capres yang menjadi rekomendasi PAN berasal dari partai politik.
"PAN saat ini sudah berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Koalisi ini harus punya peran dalam kontestasi politik mendatang. Semua ketua-ketua partai dalam KIB bisa kita dorong, baik Pak Airlangga dari Partai Golkar. Pak Suharso Monoarfa dari PPP. Ibu Puan Maharani dari PDIP Perjuangan. Maupun saya dari PAN," kata Zulhas dalam Rakernas PAN, di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (27/8/2022) malam.
Baca juga: Muncul Nama Puan Maharani di Rakernas PAN, Pengamat: Jualan Politik
Kedua, lanjut Zulhas, rekomendasi capres berasal dari unsur teknokrat.
"Kader-kader PAN dari berbagai daerah melihat sosok Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk maju dalam pilpres 2024," ujar Zulhas.
Yang terakhir yakni klaster kepala daerah. Menurutnya hal itu paling semarak diusulkan dari berbagai daerah.
"Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ada Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa," tandasnya.