Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Faisal Basri Minta Subsidi BBM Dihentikan: Sumber Daya Alam Ini Jangan Dihabiskan Generasi Sekarang

Faisal Basri mengaku khawatir, BBM akan habis dalam beberapa tahun ke depan jika subsidi terus digunakan.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Faisal Basri Minta Subsidi BBM Dihentikan: Sumber Daya Alam Ini Jangan Dihabiskan Generasi Sekarang
Yanuar Riezqi Yovanda
Ekonom senior Faisal Basri minta agar subsidi BBM segera dihapus. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom senior Faisal Basri mendesak agar subsidi BBM segera dihapus.

Ia menilai, bahwa kebijakan itu untuk kepentingan para generasi penerus termasuk generasi milenial dan Z di masa yang akang datang.

Faisal mengaku khawatir, BBM akan habis dalam beberapa tahun ke depan jika subsidi terus digunakan.

"Sumber daya alam ini harus juga diwariskan lebih adil ke genarasi mendatang, tidak dihabiskan oleh generasi sekarang," kata Faisal dalam diskusi 'Menemukan Jalan Subsidi BBM Tepat Sasaran', Rabu (31/8/2022).

Faisal menuturkan, sumber daya alam seperti minyak yang dimiliki Indonesia adalah karunia Tuhan yang sangat berharga.

Baca juga: Ojek Online, Sopir Angkot hingga Mobil Pribadi Serbu SPBU di Kota Serang Jelang Kenaikan Harga BBM

Ia pun meminta sumber daya alam itu benar-benar dijaga keberadaanya.

Berita Rekomendasi

"Jadi kalau kita menyia-nyiakan karunia Tuhan yang sangat berharga itu dengan cara mengobralnya maka kalau harga murah makain capat itu habisnya karena makin banyak yang beli," ucapnya.

"Kenapa makin banyak yang beli, karena disubsidi, makin murah. Akibatnya, kekayaan alam yang harusnya hak kalian nikmati tapi tidak jadi dinikmati," sambung Faisal.

Lebih lanjut, Faisal pun mengajak Indonesia meniru negara tetangga, seperti Timor Leste dalam menentukan harga BBM.

Baca juga: Subsidi BBM Dialihkan Ke Bansos Dinilai Sudah Tepat, Diharapkan Mampu Jaga Daya Beli Masyarakat

Ia menyebut negara itu memiliki harga BBM yang lebih tinggi dari Indonesia meski berstatus sebagai produsen dan eksportir.

"Dia (Timor Leste,red) tidak mau kasih subsidi suka-suka kayak pemerintah. Mereka sisihkan 30 persen dari pendapatan minyaknya itu dalam bentuk dana minyak untuk biaya sekolah, bangun insfrastruktur, energi terbarukan, energi solar dan sebagainya," terangnya.

Selain Timor Leste, Faisal juga memberi contoh negara lain yang bijaksana dalam mengamankan cadangan minyaknya seperti Norwegia hingga Denmark.

Baca juga: Erick Thohir Janjikan Penyaluran BLT Pengalihan Subsidi BBM Tepat Sasaran

"Jadi saya berharap kalian cerewet lah untuk memperjuangkan hak masa depan kalian (generasi milenial dan z)," jelasnya.

Sebelumnya, Pemerintah dinilai sudah membuat kebijakan yang tepat dengan mengalihkan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bantuan sosial untuk masyarakat tidak mampu. Bansos diharapkan bisa menjaga daya beli masyarakat.

"Dari awal kami sudah menyampaikan bahwa ada baiknya pola dan mekanisme pemberian subsidi dialihkan dari produk ke penerima. Ini (bansos) salah satu kebijakan pemerintah yang tepat agar pemberian subsidi diberikan kepada yang butuh dan berhak," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno saat dihubungi, Selasa (30/8/2022).

Sekretaris Jenderal PAN ini juga mengatakan, Komisi VII DPR mendukung pengalihan subsidi untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah rencana pemerintah menyesuaikan harga BBM.

Namun, saat pengalihan anggaran subsidi BBM menjadi bansos ada hal yang bisa pemerintah lakukan.

"Untuk menjadikan subsidi tepat sasaran, perlu merevisi Perpres nomor 191 Tahun 2014, sehingga ada payung hukum yang jelas untuk menentukan siapa saja yang berhak menerima subsidi. Itu perlu disegerakan dan kami siap untuk melakukan pengawasan dan pengawalan pelaksanaan revisi perpres tersebut," tegas Eddy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas