Pemahaman Etika Digital Bisa Hindarkan Remaja dan Pelajar Jadi Korban Perundungan
Enny Tridha Rahmina makin mudah teknologi digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari, maka semakin rentan pula keamanannya.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Aji
“Media sosial bisa dimanfaatkan untuk sarana riset, personal branding, berjejaring, mendapatkan masukan, dan mendapatkan informasi seputar pendidikan dan karier. Agar pemanfaatan media sosial optimal, perlu dipahami kelebihan dan kekurangan masing-masing media sosial,” ucap Dedih.
Enny Tridha Rahmina makin mudah teknologi digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari, maka semakin rentan pula keamanannya.
Untuk itu, diperlukan kemampuan menjaga keamanan digital, baik perangkat, akun, maupun data-data pribadi di ranah digital.
Salah satu ancaman dari ketidakamanan digital yakni potensi perundungan digital, apalagi ketika terjadi kebocoran data.
Para pelajar biasanya masih labil dalam memutuskan sesuatu, sehingga berpotensi menjadi pelaku maupun korban gara-gara konten yang dikirim ke media sosial.
“Perundungan digital masuk dalam kejahatan digital, tidak ada kekerasan fisik, sangat sedikit kontak fisik antara korban dan pelaku, memanfaatkan teknologi atau perantara tertentu, dan memanfaatkan jaringan telekomunikasi secara global.
Baca juga: Pemerintah Dukung Pegiat UMKM Naik Kelas Lewat Teknologi Digital
Contohnya, mengirim ancaman melalui surel atau telepon, mengunggah foto atau video yang memalukan korban, membuat akun untuk menyebar fitnah, dan mengolok korban di media sosial,” pungkasnya.