Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Perlu Strategi dalam Menurunkan Prevalensi Perokok di Indonesia

Tingginya jumlah perokok di Indonesia berimplikasi dalam aspek sosial ekonomi.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Erik S
zoom-in Pemerintah Perlu Strategi dalam Menurunkan Prevalensi Perokok di Indonesia
kontan.co.id
(Ilustrasi) Mantan Direktur Riset Kebijakan dan Kerja Sama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tikki Pangestu mengatakan, Indonesia memiliki jumlah perokok sebanyak 69 juta orang. 

Pada asap rokok mengandung sekitar 5 ribu senyawa kimia, di mana sekitar 80 diantaranya bersifak toksik hingga dapat memicu timbulnya kanker.

“Anda merokok untuk nikotin, tetapi meninggal karena asapnya,” kata Harper.

Baca juga: Faisal Basri: Rokok Penyumbang Terbesar Kedua Garis Kemiskinan di Indonesia

Harper menyarankan perokok dewasa agar berhenti merokok. Apabila kesulitan berhenti langsung, maka produk tembakau alternatif adalah opsinya.

Sebab, produk tembakau yang dipanaskan maupun rokok elektrik menerapkan sistem pemanasan, bukan pembakaran seperti pada rokok.

Dengan penerapan sistem kerja tersebut, produk tembakau alternatif tidak menghasilkan asap dan abu.

“Berhenti langsung adalah pilihan terbaik. Apabila strategi saat ini belum berhasil, produk inovatif dapat membawa solusi untuk membantu mereka yang kesulitan untuk berhenti merokok sekaligus mengurangi dampaknya terhadap kesehatan," pungkas Harper.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas