PROFIL 3 Kapolda Disebut Terlibat Kasus Ferdy Sambo, Irjen Fadil Imran hingga Irjen Nico Afinta
Simak profil tiga Kapolda yang disebut-sebut terlibat dalam skenario Ferdy Sambo dalam menjalankan aksi pembunuhan Brigadir J.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil tiga Kapolda yang diisukan terlibat dalam skenario kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Joshua Hutabarat (Brigadir J) yang didalangi mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Ketiga Kapolda itu adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Panca Putra, dan Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta, sebagaimana dilansir Tribunnews.com.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengaku pihaknya telah menerima informasi terkait ketiga Kapolda yang disebut-sebut terlibat dalam skenario Ferdy Sambo.
Namun, Dedi menegaskan hingga saat ini belum dilakukan pemeriksaan pada ketiga Kapolda itu.
"Timsus sudah mendapatkan informasi tersebut, tentunya dari timsus akan mendalami apabila memang ada keterkaitan dengan kasus Irjen FS," ungkap Dedi, Senin (5/9/2022), dikutip dari KompasTV.
"Ya nanti progresnya dari timsus, yang jelas belum (ada pemeriksaan) sama sekali," imbuhnya.
Baca juga: Apa Itu Satgasus Merah Putih? Sempat Dipimpin Ferdy Sambo, Kini Sudah Dibubarkan tapi Jadi Sorotan
Lantas, seperti apakah profil ketiganya? Berikut Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber:
1. Profil Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran
Sosok Irjen Fadil Imran menjadi sorotan pada awal kasus Brigadir J mencuat lantaran ia sempat bertemu Ferdy Sambo dan memeluk mantan Kadiv Propam Polri tersebut.
Fadil Imran lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 14 Agustus 1968.
Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991 yang berpengalaman dalam bidang reserse.
Fadil sudah menjabat Kapolda Metro Jaya sejak 16 November 2020.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur.
Selama kariernya di Korps Bhayangkara, Fadil telah menduduki sejumlah jabatan penting.
Dilansir Tribunnews.com, ia pernah menjadi Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri hingga Sahlisosbud Kapolri.
Baca juga: 7 Kejanggalan Brigadir J Diduga Lecehkan Putri Candrawathi Versi LPSK: TKP hingga Relasi Kuasa
Fadil diketahui sempat menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 2008.
Di tahun yang sama, ia dimutasi menjadi Kapolres KP3 Tanjung Priok.
Setelahnya pada 2009, ia kembali ke Polda Metro Jaya sebagai Wadir Reskrimum
Di tahun 2011, Fadil Imran menempati jabatan Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.
Tak lama kemudian, di tahun yang sama, ia dimutasi ke Kepulauan Riau menjadi Dirreskrimum Polda Kepri.
Dua tahun di Kepri, Fadil kembali ke Pulau Jawa dan menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.
Sejak saat itu, karier Fadil terus meningkat.
Ia tercatat pernah menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2015), Dirreskrimsus Polda Metro Jaya (2016), Wadirtipideksus Bareskrim Polri (2016), Dirtipidsiber Bareskrim Polri (2017), Dirtipidter Bareskrim Polri (2018), dan Sahlisosbud Kapolri (2019).
2. Profil Kapolda Sumut Irjen Panca Putra
Baca juga: 8 Temuan Baru Komnas HAM soal Kasus Brigadir J: Chat Grup WA Dihapus, Isi CCTV yang Tak Dirilis
Irjen Panca Putra sudah menjabat sebagai Kapolda Sumut sejak 24 Februari 2021.
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Panca lahir pada 19 Januari 1969 di Medan, Sumatera Utara.
Ia merupakan lulusan Akpol tahun 1990.
Senada dengan Irjen Fadil Imran, Panca juga berpengalaman dalam bidang reserse.
Jabatan terakhirnya sebelum menjadi Kapolda Sumut adalah Kapolda Sulawesi Utara.
Ia pernah menjadi Kapolres Banyumas dan Kapolres Tegal.
Satu tahun berada di tegal, Panca ditarik ke Polda Jateng pada 2011 dan ditunjuk sebagai Wadirreskrimsus.
Di tahun 2012, ia dimutasi menjadi Dirreskrimsus Polda Kalimantan Tengah.
Setelahnya, ia ditunjuk menjadi Dosen Utama STIK Lemdikpol pada 2013.
Kemudian, Panca menjabat sebagai Wadirtipidum Bareskrim Polri pada 2017.
Satu tahun setelahnya, ia ditunjuk menjadi Direktur Penyidikan KPK.
Lalu, di tahun 2020 ia menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.
Baca juga: Kemungkinan Brigadir J Rudapaksa Putri Candrawathi Dilihat dari Relasi Kuasa, LPSK Sebut Janggal
3. Profil Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta
Dilansir Tribunnews.com, Irjen Nico Afinta lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 30 April 1971.
Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1992.
Nico adalah perwira tinggi Polri yang berpengalaman dalam bidang reserse.
Lulus dari Akpol, ia sempat melanjutkan studi di PTIK dan lulus pada 2001.
Nico juga menempuh kuliah di Universitas Padjajaran Bandung dan meraih gelar S2 serta S3 di bidang Hukum.
Berbarengan dengan meraih gelar S3 di tahun 2016, Nico juga lulus dari Sespimti Polri.
Nico ditunjuk menjadi Kapolda Jatim pada 16 November 2020 menggantikan Irjen Mohammad Fadil Imran.
Penunjukan Nico ini berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/3222/XI/KEP./2020 tertanggal 16 November 2020.
Sebelumnya, Nico menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Selatan sejak Mei 2020.
Nico diketahui sempat berada di Polda Metro Jaya selama tujuh tahun, sejak 2006 hingga 2013.
Selama itu, ia pernah menjabat sebagai Kepala Unit Sumdaling Ditkrimsus, Kepala Subdit V Ranmor Ditreskrimum, Kepala Subdit III Umum/Jatanras Ditreskrimum, dan Wadirreskrimum.
Di tahun 2013, Nico dimutasi ke Medan, Sumatera Utara, untuk menjadi Kapolrestabes.
Tiga tahun berada di tanah Toba, tepatnya 2016, ia pun ditunjuk menjadi Kabagbindik Sespimma Sespim Polri Lemdikpol.
Di tahun yang sama, Nico dimutasi sebanyak tiga kali.
Pertama, menjadi Kabagbindik Sespimma Sespim Polri Lemdikpol, lalu Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri, dan Dirresnarkoba Polda Metro Jaya.
Pada 2017, Nico menjabat sebagai Dirreskrimum Polda Metro Jaya.
Setelahnya, ia menjabat sebagai Karobinopsnal Bareskrim Polri (2018), Dirtipidum Bareskrim Polri (2019), dan Sahlisospol Kapolri (2019).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Facundo Chrysnha Pradipha, KompasTV/Ikbal Maulana, TribunnewsWiki.com/Rakli Almughni)