Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO Namanya Disebut-Sebut dalam Pusaran Kasus Brigadir J, Kapolda Sumut dan Jatim Kompak Membantah

Irjen Pol Nico Afinta dan Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak kompak membantah terlibat dalam pusaran kasus Brigadir Yosua.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Srihandriatmo Malau

Di tahun 2011, Fadil Imran menempati jabatan Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.

Tak lama kemudian, di tahun yang sama, ia dimutasi ke Kepulauan Riau menjadi Dirreskrimum Polda Kepri.

Dua tahun di Kepri, Fadil kembali ke Pulau Jawa dan menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.

Sejak saat itu, karier Fadil terus meningkat.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2015), Dirreskrimsus Polda Metro Jaya (2016), Wadirtipideksus Bareskrim Polri (2016), Dirtipidsiber Bareskrim Polri (2017), Dirtipidter Bareskrim Polri (2018), dan Sahlisosbud Kapolri (2019).

2. Profil Kapolda Sumut Irjen Panca Putra

Irjen Panca Putra sudah menjabat sebagai Kapolda Sumut sejak 24 Februari 2021.

Berita Rekomendasi

Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Panca lahir pada 19 Januari 1969 di Medan, Sumatera Utara.

Ia merupakan lulusan Akpol tahun 1990.

Senada dengan Irjen Fadil Imran, Panca juga berpengalaman dalam bidang reserse.

Jabatan terakhirnya sebelum menjadi Kapolda Sumut adalah Kapolda Sulawesi Utara.

Ia pernah menjadi Kapolres Banyumas dan Kapolres Tegal.

Satu tahun berada di tegal, Panca ditarik ke Polda Jateng pada 2011 dan ditunjuk sebagai Wadirreskrimsus.

Di tahun 2012, ia dimutasi menjadi Dirreskrimsus Polda Kalimantan Tengah.

Setelahnya, ia ditunjuk menjadi Dosen Utama STIK Lemdikpol pada 2013.

Kemudian, Panca menjabat sebagai Wadirtipidum Bareskrim Polri pada 2017.

Satu tahun setelahnya, ia ditunjuk menjadi Direktur Penyidikan KPK.

Lalu, di tahun 2020 ia menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.

3. Profil Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta

Dilansir Tribunnews.com, Irjen Nico Afinta lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 30 April 1971.

Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1992.

Nico adalah perwira tinggi Polri yang berpengalaman dalam bidang reserse.

Lulus dari Akpol, ia sempat melanjutkan studi di PTIK dan lulus pada 2001.

Nico juga menempuh kuliah di Universitas Padjajaran Bandung dan meraih gelar S2 serta S3 di bidang Hukum.

Berbarengan dengan meraih gelar S3 di tahun 2016, Nico juga lulus dari Sespimti Polri.

Nico ditunjuk menjadi Kapolda Jatim pada 16 November 2020 menggantikan Irjen Mohammad Fadil Imran.

Penunjukan Nico ini berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/3222/XI/KEP./2020 tertanggal 16 November 2020.

Sebelumnya, Nico menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Selatan sejak Mei 2020.

Nico diketahui sempat berada di Polda Metro Jaya selama tujuh tahun, sejak 2006 hingga 2013.

Selama itu, ia pernah menjabat sebagai Kepala Unit Sumdaling Ditkrimsus, Kepala Subdit V Ranmor Ditreskrimum, Kepala Subdit III Umum/Jatanras Ditreskrimum, dan Wadirreskrimum.

Di tahun 2013, Nico dimutasi ke Medan, Sumatera Utara, untuk menjadi Kapolrestabes.

Tiga tahun berada di tanah Toba, tepatnya 2016, ia pun ditunjuk menjadi Kabagbindik Sespimma Sespim Polri Lemdikpol.

Di tahun yang sama, Nico dimutasi sebanyak tiga kali.

Pertama, menjadi Kabagbindik Sespimma Sespim Polri Lemdikpol, lalu Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri, dan Dirresnarkoba Polda Metro Jaya.

Pada 2017, Nico menjabat sebagai Dirreskrimum Polda Metro Jaya.

Setelahnya, ia menjabat sebagai Karobinopsnal Bareskrim Polri (2018), Dirtipidum Bareskrim Polri (2019), dan Sahlisospol Kapolri (2019).

Respon Polda Metro Jaya soal Nama Irjen Fadil Imran Terseret Kasus Kematian Brigadir J

Nama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran disebut-sebut terlibat dalam kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Terkait itu, Polda Metro Jaya tidak mau berkomentar soal terseretnya nama pimpinannya tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mempersilahkan untuk menanyakannya ke Mabes Polri terkait hal itu.

"Tanya Mabes ya, kan yang nanganin Mabes Polri," kata Zulpan kepada wartawan, Selasa (6/9/2022). (tribun network)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas