Ada Sosok Pria Bertopeng Hacker Bjorka Saat Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Ini Kata Mahasiswa
Sejumlah mahasiswa menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah mahasiswa menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat (Jakpus), Selasa (13/9/2022).
Tampak ada peserta demo mengenakan topeng hacker Bjorka.
Hacker Bjorka menjadi sorotan karena aksinya yang dianggap telah membocorkan data pribadi pejabat pemerintah Indonesia.
Orang pemakai topeng Bjorka muncul saat massa mahasiswa menggelar aksi teatrikal sindiran perayaan ulang tahun Ketua DPR RI Puan Maharani.
Terlihat ia tidak mengenakan almamater kampus, melainkan hanya mengenakan setelah baju hitam dipadu kemeja dan celana jeans.
Baca juga: PROFIL Bjork, Musisi Wanita Nyentrik Ada di Foto Profil Hacker Bjorka, Pernah Manggung di Indonesia
Belum diketahui mahasiswa universitas mana yang mengenakan topeng tersebut.
Berdasarkan informasi seorang pemeran teatrikal yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Tangerang, Fikri, mengatakan peran orang bertopeng Bjorka tersebut tidak termasuk ke dalam rangkaian teatrikal yang ada.
Baca juga: Kata BSSN soal Kebocoran Data Akibat Ulah Hacker Bjorka: Itu Ancaman Serangan Intensitas Rendah
"Tidak ada (peran Bjorka), kita tidak tahu sama sekali. Dia tiba-tiba masuk di dalam aksi teatrikal kita. Entah ingin jadi provokasi atau apa, tapi tiba-tiba masuk," kata Fikri di lokasi.
Tuntutan Mahasiswa
Koordinator aksi sekaligus Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo mengatakan pihaknya menolak kenaikan harga BBM. Selain itu, mereka menuntut pemerintah memanfaatkan APBN untuk meredam dampak krisis global.
"Menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM karena berdampak secara signifikan terhadap berbagi sektor kehidupan. Kedua, menuntut pemerintahan mengandalkan APBN untuk meredam dampak krisis energi global yang berdampak bagi masyarakat," kata Bayu di lokasi, Selasa (13/9/2022).
Mereka juga menuntut pemerintah menyelesaikan masalah penyaluran BBM bersubsidi yang kerap membuat subsidi tidak tepat sasaran. Mereka juga menuntut pemerintah menjaga stabilitas harga komoditas daripada memberi BLT yang dinilai cuma untuk meredam protes.
Baca juga: Kata BSSN soal Kebocoran Data Akibat Ulah Hacker Bjorka: Itu Ancaman Serangan Intensitas Rendah
"Itu bukan solusi yang struktural dan hanya solusi sesaat. Padahal kenaikan BBM ini tentu akan menjadi kenaikan yang lama sedangkan BLT yang disalurkan itu hanya meredam protes rakyat sesaat karena kenaikan BBM," kata dia.
Dia juga menyoroti pemerintah terus melanjutkan proyek yang menyedot banyak APBN tapi mengurangi anggaran untuk subsidi BBM.
"Katanya kan subsidi BBM itu membebani APBN, padahal ada beban beban dari pemerintah lain yang lebih membebani APBN, seperti proyek IKN, dan proyek tersebut minim urgensi terhadap masyarakat umum," ujarnya.