Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Talkshow Overview Tribunnews 22 September 2022: Saat SBY hingga JK Turun Gunung

Program talkshow Overview Tribunnews edisi Kamis, 22 September 2022 mengangkat tema "Saat SBY hingga JK Turun Gunung".

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Talkshow Overview Tribunnews 22 September 2022: Saat SBY hingga JK Turun Gunung
Tribunnews
Program talkshow Overview Tribunnews edisi Kamis, 22 September 2022 mengangkat tema "Saat SBY hingga JK Turun Gunung". 

TRIBUNNEWS.COM - Program talkshow Overview Tribunnews edisi Kamis, 22 September 2022 mengangkat tema "Saat SBY hingga JK Turun Gunung".

Talkshow Overview ditayangkan secara langsung di YouTube Tribunnews dan TribunSolo Official pukul 16.00 WIB.

Bersama narasumber :

1. Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra
2. Politisi PKS, Mardani Ali Sera
3. Analis Politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago

Link YouTube Talkshow Overview 22 September 2022:

Pernyataan SBY

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan ada tanda-tanda pemilihan umum (pemilu) 2024 tidak jujur dan adil.

Berita Rekomendasi

Hal itu disampaikan SBY dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

SBY mengatakan dirinya terpaksa turun gunung menghadapai Pemilu 2024 dikarenakan adanya tanda-tanda pemilu tidak jujur.

"Para kader mengapa saya harus turun gunung menghadapai Pemilu 2024 mendatang."

"Saya mendengar mengetahui bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY dalam sebuah video yang beredar seperti dikutip Tribunnews.com, Jumat (16/9/2022).

Menurut SBY, ada yang menginginkan pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

"Konon, akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," ujarnya.

SBY menuturkan dirinya mendapat informasi bahwa Partai Demokrat sebagai oposisi tidak bisa mengajukan capres dan cawapresnya.

"Informasinya Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri bersama koalisi tentunya. Jahat bukan? Menginjak hak-hak rakyat bukan?" tanya SBY kepada ribuan kader Demokrat.

SBY menyebut mereka yang berencana melakukan upaya demikian dianggap memiliki pikiran batil.

Sebab, kata dia, pemilu merupakan hak rakyat untuk memilih dan dipilih.

"Pikiran seperti itu batil. Itu bukan hak mereka. Pemilu adalah gak rakyat. Hak untuk memilih dan hak untuk dipilih. Yang berdaulat juga rakyat," ungkap SBY.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Fersianus Waku)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas