Jangan Asal Posting, Ini 5 Penerapan Empati Digital di Medsos soal Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Seluruh pihak perlu dinilai perlu memahami empati digital dalam menyampaikan informasi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, laga Arema FC vs Persebaya.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
Kerusuhan berawal dari kekecewaan suporter Arema setelah laga berkesudahan dengan skor 2-3 untuk kemenangan tamu.
Sejumlah suporter nekat memasuki area lapangan.
Untuk mengendalikan massa suporter, aparat menembakkan gas air mata baik di lapangan maupun ke arah tribun penonton yang membuat suporter berhamburan keluar stadion.
Baca juga: Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Anggota DPR Berharap FIFA Tak Sanksi Indonesia
Nahas, saling himpit dan sesak napas diduga menjadi penyebab tumbangnya sejumlah penonton.
Jumlah korban meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang selepas pertandingan Arema FC vs Persebaya bertambah menjadi 174 orang.
Informasi ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak berdasarkan data yang diperoleh dari BPBD Jawa Timur pada pukul 10.30 WIB.
“Dari BPBD Jawa Timur di mana per 10.30 WIB, angka (korban meninggal dunia) ini menjadi 174 (orang) meninggal dunia,” ujarnya dikutip dari Breaking News Kompas TV, Minggu (2/9/2022).
Emil mengungkapkan untuk korban luka berat mencapai 11 orang, sedangkan korban luka ringan sebanyak 198 orang.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Yohanes Liestyo Poerweoto)