Tragedi Kanjuruhan, Ruang Ganti Dibuka untuk Evakuasi, Ada Suporter yang Meninggal di Pelukan Pemain
Ruang ganti pemain Arema FC dibuka untuk mengevakuasi para korban. Pelatih menyebut ada supoter yang meninggal di pelukan pemain.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Arif Fajar Nasucha
"Tapi saat kami letakkan di lantai, berselang beberapa menit sudah tidak ada lagi getaran mulutnya. Setelah kami cek urat nadi di leher dan tangannya sudah tidak lagi berdetak. Kakinya pun berubah menjadi dingin," katanya.
Teguh menambahkan, kurang lebih ada 10 korban yang dievakuasi ke ruang ganti pemain.
Namun, empat korban di antaranya meninggal dunia di lokasi tersebut.
Sementara itu, pelatih Arema FC Javier Roca, mengaku baru mengetahui adanya kerusuhan setelah kembali dari ruang konferensi pers.
Javier melihat para pemain Arema FC membantu korban-korban.
Mengutip Kompas.com, Javier menyebut bahwa ada penonton yang meninggal dunia di pelukan pemain.
"Para pemain lewat dengan membawa korban di tangan mereka. Yang paling mengerikan saat korban masuk (ke ruang ganti) untuk dirawat oleh tim dokter.”
"Sekitar 20 orang masuk dan empat meninggal. Ada suporter yang meninggal di pelukan pemain," tambahnya.
Javier mengaku merasa hancur dan bersalah atas insiden kerusuhan tersebut.
Javier pun menyesalkan kekalahan timnya berujung pada tragedi Kanjuruhan.
Sementara itu, tim investigasi telah dibentuk untuk mendalami kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
Hingga saat ini, setidaknya ada 125 meninggal dunia akibat insiden tersebut.
(Tribunnews.com/Salis, Kompas.com/Imron Hakiki/Farahdilla Puspa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.