Cerita Anggota TNI AD Selamatkan Balita di Tengah Kerusuhan Stadion Kanjuruhan
Sertu Kristian Sihombing berharap, gerak cepat yang dilakukan prajurit TNI AD ini dapat menyelamatkan dan mencegah jatuhnya korban jiwa
Editor: Hendra Gunawan
Didampingi Kepala Dinas Kesehatan dr Mukhibatul Khusna, Gus Yani menuju lantai dua ruang Orchid.
Di sana, Muhammad Refo Septian (19) sedang menjalani perawatan karena mengalami patah di kaki kiri.
Refo merupakan warga Gresik. Dahulunya tinggal di Jalan Enggano GKB kemudian sekarang pindah ke Pongangan, Manyar.
Dia bekerja di salah satu perusahaan yang ada di Gresik.
Refo menceritakan mendukung Arema dalam laga derby Jawa Timur melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan.
Dia berangkat dari Gresik pukul 15.00 bersama sembilan temannya mengendarai mobil.
Kemudian tiba di stadion Kanjuruhan pada pertengahan babak kedua. Berada di tribun berdiri.
Baca juga: Muncul Spanduk Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, Aremania Turun ke Jalan Jika 7 Hari Tak Ada Tersangka
Setelah pertandingan berakhir, Refo berusaha keluar dari dalam stadion. Berjubel dengan suporter lainnya di pintu keluar.
Ditambah tembakan gas air mata di dalam stadion membuat para suporter berdesakan keluar.
Saat itu, Refo melihat balita yang masih berusia 3 tahun berusaha keluar dari kerumunan.
Karena kondisinya sangat crowded, Refo berusaha menyelamatkan balita tersebut. Kemudian terjatuh dari tangga pintu keluar.
Ia tertimpa suporter lainnya dengan posisi kaki di atas, kepala di bawah selama kurang lebih 10 menit.
Dia terinjak-injak suporter lainnya sehingga mengalami patah kaki.
Refo kemudian dievakuasi bersama teman-temannya.