Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Niluh Djelantik saat NasDem Dituding Dukung Penista Agama di Pilkada DKI 2017

Niluh pun bercerita ketika NasDem dituding partai pendukung penista agama pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Cerita Niluh Djelantik saat NasDem Dituding Dukung Penista Agama di Pilkada DKI 2017
Sumber Lain
Anies dan Ahok.Cerita Niluh Djelantik saat NasDem Dituding Dukung Penista Agama di Pilkada DKI 2017 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Niluh Djelantik memutuskan mengundurkan diri dari NasDem setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dideklarasikan sebagai calon presiden (capres) di 2024.

Niluh pun bercerita ketika NasDem dituding partai pendukung penista agama pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Saat itu, dirinya bersama NasDem mendukung Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok.

Sementara rival Ahok kala itu adalah Anies Baswedan yang kini dideklarasikan partai besutan Surya Paloh.

Niluh Djelantik (kiri) dan Surya Paloh bersama Anies Baswedan (kanan). Alasan Niluh Djelantik mundur dari NasDem usai Anies Baswedan deklarasi Capres 2024 ternyata terkait Pilkad DKI 2017. Niluh diketahui mendukung Ahok saat Pilkada DKI Jakarta 2017.
Niluh Djelantik (kiri) dan Surya Paloh bersama Anies Baswedan (kanan). Alasan Niluh Djelantik mundur dari NasDem usai Anies Baswedan deklarasi Capres 2024 ternyata terkait Pilkad DKI 2017. Niluh diketahui mendukung Ahok saat Pilkada DKI Jakarta 2017. (Kloase Tribunnews.com)

"Saat itu NasDem adalah salah satu partai yang mengusung Ahok, salah satu yang paling depan mengusung Basuki Tjahaja Purnama, partai pendukung penista agama kalau kita melihat hari ini. Kalau kita ketik google partai pendukung penista agama itu adalah NasDem," kata Niluh dalam webinar Tribun Series: Mengapa Mundur Setelah Anies Diusung Bakal Capres?, Jumat (7/10/2022).

Niluh menyebut awalnya ia menganggap baik-baik saja ketika Anies menyatakan maju dalam Pilkada DKI.

Terlebih, kata dia, dirinya sudah saling mengenal ketika Anies menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina.

Berita Rekomendasi

"Pak Anies Baswedan adalah salah satu idola saya mas. Salah satu idola saya sejak beliau masih di Paramadina," ujarnya.

Namun, pada Pilkada DKI 2017 Niluh mengaku dirinya bersama teman-teman yang mendukung Ahok diskreditkan.

Baca juga: Niluh Djelantik Menangis Disebut Tidak Berbuat Apapun untuk NasDem: Menyakiti Basis Massa di Bali

"Kami mengalami begitu banyak intimidasi-intimidasi, mendiskreditkan saya sebagai seorang personal Niluh Djelantik, mendiskreditkan usaha kami," ungkapnya.

Lebih lanjut, Niluh menegaskan dirinya tak membenci Anies secara personal terkait Pilkada 2017.

Sebaliknya, ia berharap Anies meminta maaf secara nasional maupun global terkait Pilkada 2017.

"Jadi tidak ada benci saya secara personal kepada Anies Baswedan, tidak ada kekesalan saya secara personal, akan tetapi saya sangat berharap dia memiliki jiwa besar, dia memiliki kemampuan merangkul," imbuhnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas