Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta program penyembuhan trauma terhadap korban Tragedi Kanjuruhan diperluas.

Menurut Muhadjir, organisasi profesi psikolog dan perguruan tinggi harus terjun membantu penyembuhan trauma para korban.

"Karena saya kira masih banyak organisasi-organisasi profesi dan psikologi yang belum terlibat. Termasuk para mahasiswa, di Malang ini kan gudangnya universitas ya, saya kira semua punya fakultas psikologi. Sehingga tidak akan ada masalah," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Jumat (7/10/2022).

Muhadjir meminta agar penyembuhan trauma dilakukan tidak hanya menyasar mereka yang menjadi korban cedera atau yang hadir di tengah tragedi.

Tetapi juga, terhadap pihak yang secara tidak langsung menjadi korban psikis karena Tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Deretan Pelanggaran 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan: Ada sebagai Pemberi Perintah Tembak Gas Air Mata

Misalnya orang tua yang anaknya menjadi korban meninggal dunia, anak-anak yang orang tuanya menjadi korban, atau istri yang suaminya menjadi korban di Tragedi Kanjuruhan.

"Itu perlu ditelisik betul dari kasus ini. Sehingga betul-betul secara psikologis mental, Tragedi Stadion Kanjuruhan tidak bertambah buruk terhadap mereka yang korban langsung, berkaitan langsung dengan korban, maupun masyarakat Malang secara keseluruhan," ucap Muhadjir.

Menko PMK juga meminta agar pihak Pemerintah Kota dan Kabupaten Malang mendukung penuh dengan memberikan bantuan anggaran untuk gerakan pemulihan trauma para korban Tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Enam Tersangka Tragedi Stadion Kanjuruhan Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara, Tiga Diantaranya Polisi

Menurutnya, kegiatan pelayanan psikologis trauma healing ini juga merupakan salah satu bentuk pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakatnya pasca bencana sosial Tragedi Kanjuruhan.

"Sekarang mohon disisihkan kembali untuk program trauma healing ini," pungkas Muhadjir.