Erwin Aksa Berbagi Cerita, Kenang saat Menangkan Anies Baswedan Jadi Gubernur DKI
Cerita Erwin Aksa dan Rosan Roeslani menangkan Anies Baswedan jadi Gubernur DKI pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 2017.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum BPP HIPMI periode 2008–2011 Erwin Aksa Mahmud mengenang kebersamaannya dengan Duta Besar untuk Amerika Serikat (AS) Rosan Roeslani saat memenangkan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 2017.
Proses panjang memenangkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno kali itu diungkap Erwin Aksa yang juga anak dari mantan Anggota DPD RI, Aksa Mahmud dalam media sosial.
Cerita Erwin Aksa menangkan Anies Baswedan jadi Gubernur DKI ini telah ditonton 6,9, ribu kali, dengan judul video Erwin Aksa: The Untold Story.
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, saya Erwin Aksa. Tidak terasa 5 tahun yang lalu, saya dan sahabat saya Ketua Kdin Indonesia Rosan Roeslani diundang ke Istana pada saat itu,"
"Saya dan sahabat saya pak Roeslani pada waktu itu duduk di belakang kemudian kami bersama-sama pulang lebih awal kami makan di Restauran di Gadjah Mada malam itu," katanya mengawali cerita seperti yang dikutip Tribunnews.com di video tersebut.
Dalam perjalanan pulang, mereka kemudian iseng menghubungi Sandiaga Uno yang kala itu akan maju dalam Pilkada 2017.
Bahkan, awalnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu akan menjadi Calon Gubernur dan berpasangan dengan Yoyok Riyo Sudibyo, mantan Bupati Batang.
"Saat itu ramai bahwa Bang Sandi ini ingin maju menjadi Gubernur DKI. Dalam percakapan itu kami mendapatkan informasi bahwa Bang Sandi akan berpasangan dengan Pak Yoyo mantan Bupati Batang,"
"Namun batal karena isunya ditarik oleh Nasdem pada saat itu. Saya ingat kami berdua saya dan pak Rosan di mobil berjam-jam berpikir bagaimana mencari pasangan pak Sandi. Kemudian terlintas nama Anies Baswedan," tuturnya.
Baca juga: Survei LSI Denny JA: Konstituen Partai Nasdem, Demokrat, PKS, dan PPP Cenderung Pilih Anies-AHY
Erwin kemudian meminta pendapat Jusuf Kalla yang kala itu tengah berada di Amerika Serikat untuk agenda Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Beliau mengangkat telpon saya memberikan masukan kalau mau menang harus yang berpengalaman. Paling tidak Anies sudah pernah menjadi menteri walau hanya beberapa tahun. Beliau meminta saya dan Pak Rosan untuk meyakinkan Sandi untuk ikhlas menjadi nomor dua atau calon Wakil Gubernur," tuturnya.
Lalu Erwin Aksa diperintahkan untuk menghubungi ayahnya, Aksa Mahmud karena Aksa dan Sudirman Said yang sering berhubungan dengan Anies Baswedan.
"Pada malam itu menunggu di Hotel Gran Melia tapi hasilnya nihil. Jadi kata ayah saya kembali ke rumah. Anies kembali ke rumahnya untuk istirahat,"
"Kami di mobil sama-sama berpikir bagi tugas. Pak Rosan menghampiri Pak Sandi untuk meyakinkan Pak Sandi tentang usulan tersebut. Kami bangga Pak Sandi dengan berbesar hati kemudian menerima untuk menjadi orang nomor dua,"