Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan Dibawa ke Jakarta, TGIPF: Kalau Kedaluwarsa Itu Pelanggaran
Penggunaan gas air mata kedaluarsa dalam Tragedi Kanjuruhan tuai sorotan, menurut TGIPF jika benar kedaluarsa itu bentuk pelanggaran dan penyimpangan.
Penulis: Theresia Felisiani
"Kalau itu kedaluwarsa, tentu itu adalah pelanggaran," kata Rhenald.
Baca juga: 10 Hari Berlalu, Mata Pelajar SMP Masih Merah Akibat Tembakan Gas Air Mata saat Tragedi Kanjuruhan
Rhenald kemudian ditanya wartawan mengenai statement pihak kepolisian yang menyatakan adanya gas air mata kedaluwarsa yang digunakan dalam tragedi tersebut.
Menurutnya, penggunaan gas air mata kedaluwarsa adalah penyimpangan dan pelanggaran.
"Tentu itu adalah penyimpangan, tentu itu adalah pelanggaran," kata Rhenald.
Ia pun mengatakan kepolisian sekarang bukan polisi yang berbasis militer tetapi polisi berkarakter sipil
Dengan demikian, kata dia, polisi juga harus menjadikan kitab HAM sebagai pedoman.
"Jadi bukan senjata untuk mematikan, tapi senjata untuk melumpuhkan supaya tidak menimbulkan agresivitas. Yang terjadi adalah justru mematikan. Jadi ini tentu harus diperbaiki," kata dia.
Komnas HAM Dalami Penggunaan Gas Air Mata Kedaluwarsa Saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Komisioner Komnas HAM RI M Choirul Anam mengatakan pihaknya mengantongi informasi mengenai penggunaan gas air mata kedaluwarsa saat peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema Vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022).
Namun demikian, kata dia, informasi tersebut masih memerlukan pendalaman.
"Ya jadi soal yang daluwarsa itu informasinya memang kita dapatkan tapi memang perlu pendalaman," kata Anam saat dihubungi Tribunnews.com pada Senin (10/10/2022).
Di sisi lain menurutnya yang juga penting dilihat adalah dinamika di lapangan saat peristiwa terjadi.
Menurutnya pemicu utama eskalasi kerusuhan tersebut adalah gas air mata yang menimbulkan kepanikan.
Gas air mata tersebut, kata Anam, membuat banyak suporter atau Aremania berebut untuk masuk ke pintu keluar dan berdesak-desakan dengan mata yang sakit, dada yang sesak, susah nafas, dan kondisi lainnya.