Hasil Investigasi Komnas HAM soal Temuan Puluhan Botol Miras: Bukan untuk Diminum
Komnas HAM mengungkap temuan soal Tragedi Kanjuruhan. Beberapa poin yang disampaikan yakni terkait miras dan dugaan penyerangan terhadap pemain Arema.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Arif Fajar Nasucha
"Beli tiket saja harus parkir tiga hari, apalagi beli minuman itu," ungkap Anang lagi.
Baca juga: Bek Arema FC Cerita Detik-detik Sebelum Rusuh, Tak Yakin Suporter Menyerang hingga Lihat Momen Horor
Menyerang Pemain Arema
Komnas HAM juga membeberkan temuan lain terkait aksi Aremania turun ke lapangan yang dituding melakukan penyerangan kepada pemain Arema.
Anam mengatakan, aksi para Aremania turun ke lapangan adalah untuk menyemangati para pemain Arema yang telah kalah.
Hal ini sudah menjadi tradisi para suporter untuk menyemangati pemain yang telah berjuang 90 menit.
Temuan Komnas HAM, para pemain Arema dan suporternya saling berpelukan, dan tidak terjadi aksi penyerangan.
"Itu pemain arema nangis, kalau menyerang nggak mungkin peluk-pelukan," kata Anam.
Jika niat para Aremania memang untuk menyerang, kata Anam, bisa saja bus dari tim Arema dirusak atau dibakar.
Namun saat itu bus dari Arema tidak diapa-apakan.
"Dan yang paling penting, kalau memang mau menyerang atau marah, itu bus Arema bisa dibakar, tapi ini nggak di apa-apain," terangnya.
Komnas HAM membeberkan hasil temuan itu masih bersifat awal dan pada saatnya nanti akan disampaikan kesimpulan akhir soal tragedi Kanjuruhan.
(Tribunnews.com/Tio)