Temuan LPSK: Ada Kelalaian Penjaga Keamanan di Ring 1 Sebelum Terjadinya Tragedi Kanjuruhan
LPSK melihat adanya kelalaian dari personel yang melakukan penjagaan pertandingan baik Polisi, TNI, dan Steward dalam Tragedi Kanjuruhan.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
Alhasil kata dia, Aremania yang mencoba memasuki lapangan pertandingan tak bisa terbendung karenanya sepi nya penjagaan.
Baca juga: Saksi Tragedi Kanjuruhan Mengaku Dipukul Oknum TNI Ketika Sedang Bantu Evakuasi Penonton Pingsan
"Termasuk juga steward juga sudah tidak menghadap penonton sepenuhnya kemudian steward berkumpul terkonsentrasi di depan foto ini yang kemungkinan di depan tribun tujuh," ucap dia.
"Pada gambar disini (menunjukkan video) antara dinding biru dan hitam itu sudah tidak ada penjagaan lagi. Nah itu penjagaan di dalam stadion ini disebutkan sebagai penjagaan ring satu dan itu sudah tidak ada penjagaan lagi," kata dia.
Dapati penggunaan gas air mata berlebih
LPSK berdasarkan hasil investigasinya mendapati penembakan gas air mata berlebih yang dilakukan oaparat keamanan saat Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persabaya Surabaya pada 1 Oktober 2022.
Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu mengatakahn temuan tersebut berdasarkan video yang didapati pihaknya saat kejadian penembakan gas air mata pertama kali dilesahkan ke arah penonton.
Kata dia, rentetan waktu dari penembakan gas air mata pertama ke selanjutnya itu dilakukan dalam kurun waktu berdekatan.
"Kita lihat di video, itu adalah rentetan tembakan yang pertama kita melihat kemudian tembakan kedua, itu tembakan kedua itu dilakukan atau terdengar dalam waktu yang berdekatan," kata Edwin saat jumpa pers secara daring, Kamis (13/10/2022).
"Sangat terlihat bahwa ada penggunaan gas air mata yang ada di lapangan ke arah massa penonton dan berlebihan," sambung Edwin.
Bahkan kata dia, pihaknya mendapati keterangan dari saksi yang menyebut aparat keamanan sengaja menembakkan gas air mata hingga ke luar Stadion.
Baca juga: LPSK Temukan Dugaan Gas Air Mata Digunakan Berlebih di Tragedi Kanjuruhan: Sampai ke Luar Stadion
Kata Edwin, saksi itu melihat gas air mata bertebangan hingga ke area parkir motor Stadion Kanjuruhan.
"Saksi ini berhasil keluar dan berada di parkiran motor. Saat berada di parkiran motor itu, dia menyaksikan petugas menembakkan gas air mata dari arah tribun VIP ke arah parkiran motor," ucap Edwin.
Edwin menyebut saksi tersebut berhasil menyelamatkan diri dengan cara keluar dari pintu 3 Stadion Kanjuruhan Malang.
Padahal posisi yang bersangkutan saat nonton pertandingan itu berada di tribun 7.