Airlangga Hartarto Sebut Golkar Berkomitmen Selesaikan Masalah Lapangan Pekerjaan Indonesia
Airlangga menjelaskan bahwa komposisi pekerjaan di masa mendatang akan berubah, antara lain transisi melalui ekonomi digital, ekonomi hijau dan biru.
Penulis: Muhammad Fitrah Habibullah
Editor: Bardjan
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menjelaskan komitmen Partai Golkar yang akan selalu hadir untuk menyelesaikan permasalahan daya saing pekerja. Airlangga menegaskan bahwa hal tersebut telah menjadi perhatian pemerintah.
Airlangga menjelaskan bahwa komposisi pekerjaan di masa mendatang akan berubah, antara lain transisi melalui ekonomi digital, ekonomi hijau dan ekonomi biru. Transformasi digital telah terjadi dan tidak dapat dihindari.
“Di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian, Pemerintah, pelaku industri, dan elemen masyarakat mempersiapkan pekerja agar memiliki kemampuan, keterampilan dan daya saing untuk menjawab tuntutan pekerjaan masa kini dan masa mendatang,” ujar Airlangga saat membuka Executive Education Program For Young Political Leaders angkatan 9, Golkar Institute, Senin (10/10/2022) di Kantor DPP Partai Golkar.
Ia melanjutkan, “Salah satu program adalah kartu pra kerja. Di tahun 2022 telah memberi manfaat bagi 3,46 juta orang. Ini tentunya untuk peningkatan keterampilan dan produktivitas kerja, skilling (pembekalan skil), re-skilling (pelatihan ulang skil) dan upskilling (penambahan skil).”
Lebih lanjut, Airlangga menekankan bahwa Partai Golkar selalu mendengarkan dan mencari tahu aspirasi masyarakat. Adapun terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian dari Partai Golkar.
“Partai Golkar selalu proaktif mendengarkan dan mencari tahu hal yang menjadi aspirasi masyarakat. Sebagian tantangan adalah lapangan kerja. Dan berbagai survei, persoalan lapangan kerja muncul di rangking teratas dan ini menjadi tugas dari partai politik, termasuk Partai Golkar,” lanjut Airlangga.
Airlangga menyampaikan bahwa persoalan daya saing pekerja membutuhkan solusi bersama dari berbagai pihak.
“Masalah keterampilan dan daya saing pekerja juga menjadi sorotan. Dan ini tentunya menjadi pekerjaan rumah yang perlu dicarikan solusi bersama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Tema daya saing pekerja Indonesia dalam diskusi publik ini saya sambut baik sekaligus menjadi perhatian khusus dari Partai Golkar dan Koalisi Indonesia Bersatu,” jelas Airlangga.
Selanjutnya, Airlangga yang juga Ketua Dewan Kehormatan Golkar Institute meminta agar lulusan pendidikan Golkar Institute turut menawarkan dan memberikan solusi terhadap persoalan daya saing pekerja.
“Saya bangga Partai Golkar konsisten menjadi partai terdepan meningkatkan kapasitas politisi muda, agar memiliki kemampuan kepemimpinan, pemahaman ekonomi, kefasihan politik dan juga mengerti bagaimana public policy bisa dibangun dan disosialisasikan ke masyarakat,” ungkapnya.
Nantinya, lulusan dari Golkar Institute akan membantu menyelesaikan masalah bangsa, utamanya di sektor ekonomi dan industri.
“Lulusan Golkar Institute perlu mengambil peran penting untuk menawarkan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan, keterampilan dan daya saing pekerja Indonesia yang tengah bertransformasi baik di sektor ekonomi maupun industri,” pungkas Airlangga.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute, Ace Hasan Syadzily, menyampaikan dalam laporannya bahwa pendidikan di Golkar Institute tersebut diikuti 30 orang peserta dengan beragam latar belakang, akademisi, Anggota DPRD, advokat, dan aktivis sosial dari NGO.
Pendidikan tersebut ditujukan untuk meningkatkan kapasitas kader calon pemimpin bangsa.
“(Pendidikan) ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas pemimpin muda Indonesia. Dengan menitikberatkan pada pilar ekonomi, politik dan kepemimpinan. Kita harapkan (pendidikan ini) akan memberikan jalur bagi calon pemimpin muda Indonesia.”
Ace juga menjelaskan bahwa Golkar Institute bertujuan mencetak para calon pemimpin Indonesia yang memiliki kemampuan teknokratis untuk berkontribusi dalam dunia politik.
“Dengan mengikuti Golkar Institute agar memiliki perspektif bahwa politik tidak hanya get the power tapi juga bagaimana kita berkontribusi dalam politik dengan kemampuan teknokratis,” pungkas Ace.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.