Kemenag: Siswa Madrasah Harus Miliki Kemampuan Sains Berkarakter Agamis
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali mengatakan siswa madrasah harus memiliki kemampuan sains berkarakter agamis.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
Pada saat yang sama digelar pula Madrasah Young Researcher Super Camp (MYRES), sebuah ajang kompetisi penelitian dan penulisan karya ilmiah berbasis riset.
Tahun ini panitia MYREST menerima 9.220 proposal penelitian, kemudian diperas menjadi 156 proposal terbaik dalam tiga bidang penelitian, yaitu bidang Sains dan Teknologi, Sosial dan Humaniora, serta Keagamaan.
Sebanyak 156 tim yang mengajukan proposal itu kemudian dibekali workshop selama empat hari dengan narasumber dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Universitas Islam Negeri (UIN).
Baca juga: Kemendikbudristek: OSN 2022 Dorong Pengembangan Talenta Sains Indonesia
Selanjutnya dilakukan pendampingan selama satu bulan ketika dalam proses penelitian.
Para juri kemudian menetapkan 36 proposal terbaik, yang masuk ke ajang grand final dan hasilnya dipamerkan di expo.
Salah satu pemenang MYRES 2022 adalah Tim Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Kediri, yang menemukan alat pendeteksi komplikasi diabetes.
Tim yang beranggotakan Bayu Cahyo Bintoro dan Intan Asmi Sahari, keduanya kelas 11, mempresentasikan hasil risetnya dengan judul "Pendeteksi Kadar C- Reaktif Protein (CRP) Saliva pada Pasien DMT 2 dalam Penentuan Derajat Komplikatif berbasis Machine Learning".
Alat ini dinamai CRP Strip, yang memiliki kemampuan mengukur kadar protein reaktif C pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2, tanpa mengambil sampel darah. Temuan ini menggunakan teknik analisa saliva atau air liur.