BREAKING NEWS Covid-19 Indonesia 18 Oktober 2022, Hari Selasa Ini Tambah 2.164 Kasus
Satgas Covid-19 mencatatkan jumlah kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 2.164 kasus pada hari ini, Selasa (18/10/2022).
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kasus harian Covid-19 di Indonesia terjadi penambahan pada Selasa (18/10/2022).
Satgas Covid-19 mencatatkan jumlah kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 2.164 kasus pada hari ini.
Jumlah penambahan kasus hari ini lebih banyak dibandingkan dengan tambahan hari sebelumnya, Senin (17/10/2022), yakni 1.233 kasus.
Adapun total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini menjadi 6.460.265 terhitung mulai 2 Maret 2020.
Angka kesembuhan dari Covid-19 juga mengalami peningkatan, yakni sebanyak 1.431 orang dinyatakan sembuh.
Dengan penambahan itu, maka total orang yang sembuh berjumlah 6.284.382 jiwa.
Baca juga: Kemkominfo Gandeng MUI Beri Literasi Masyarakat Soal Penanganan Covid-19
Satgas Covid-19 juga mencatatkan sebanyak 18 orang dinyatakan meninggal dunia.
Sehingga menambah daftar panjang total orang meninggal dunia akibat virus Covid-19 menjadi 158.345 orang.
Update informasi data sebaran kasus Covid-19 pada tiap provinsi dapat di akses di sini.
DPR Apresiasi BUMN soal IndoVac
Anggota Komisi VI DPR RI, Nyoman Parta, mengapresiasi langkah pemerintah karena telah berhasil memproduksi Vaksin IndoVac karya anak bangsa.
Tentu lahirnya vaksin IndoVac tidak terlepas dari peran Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang sejak awal pandemi Covid-19 berjuang dalam membangun kemandirian kesehatan nasional.
Ini menjadi bukti kualitas SDM Indonesia tidak kalah dengan asing, sekalipun dengan negara-negara maju.
"Kinerja Bio Farma ini cukup baik, sudah berhasil membuat vaksin lokal berkualitas internasional," kata Nyoman Parta, Senin (17/10/2022), dikutip dari Tribunnews.com.
Kesuksesan Bio Farma ini juga tidak lepas dari arahan dan perhatian khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Rerie: Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura
Pasalnya, Jokowi terus mengupayakan agar Indonesia tidak ketergantungan pada vaksin impor.
"Sorotan Presiden Jokowi soal ketersediaan vaksin ini harus digaris bawahi. Karena itu, vaksin tidak boleh terus menerus impor, bisa menguras APBN, jadi wajar BUMN dipacu untuk bisa memproduksi sendiri."
"Sudah saatnya Indonesia bisa swasembada vaksin, bahkan ke depan produksi vaksin ini bisa diekspor untuk menambah pemasukan negara," jelas Nyoman Parta.
Lebih lanjut, Nyoman Parta mendorong agar Holding BUMN Farmasi bisa bersinergi dan menghasilkan roadmap yang jelas dan membantu pemerintah merealiasikan rencana besar agar Indonesia tidak lagi tergantung vaksin luar negeri.
"Nah, kemarin disebut punya cita-cita, pada 2027 sudah terbangun ekosistem kesehatan yang dengan nilai Rp94 triliun, yaitu 25 persen dari pangsa pasar."
"Saran saya, kalau bisa dipercepat, jadikan situasi paska pandemi Covid-19 ini sebagai peluang dan tantangan," sambung Nyoman Parta.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Chaerul Umam)