Ferdy Sambo Ditodong Pistol oleh Ajudan hingga Bentak Anak Buah: Masa Kamu Tidak Percaya Saya?
Terungkap peristiwa penting yang sebelumnya belum diketahui publik, ternyata Ferdy Sambo sempat ditodong senjata oleh ajudan usai ada suara tembakan.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Theresia Felisiani
"Sambo kembali berpura-pura melayangkan sikutnya ke arah Adzan Romer dan berkata, 'kamu tidak bisa menjaga ibu!'," ungkap Jaksa.
2. Anak Buah Ferdy Sambo Gemetar Ketakutan saat Ketahui Fakta Sebenarnya
Anak buah Ferdy Sambo sempat mengetahui ada yang tidak beres dari keterangan soal kematian Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Khususnya soal Ferdy Sambo yang tak berada di lokasi saat Brigadir J.
Hal itu terungkap dalam persidangan Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (17/10/2022). Dalam sidang itu, Ferdy Sambo dihadirkan secara langsung ke dalam persidangan.
Hal itu terungkap oleh empat anak buah Ferdy Sambo yaitu Chuck Putranto, Arif Rachman Arifin, Baiquni Wibowo, dan Ridwan Rhekynellson Soplanit. Saat itu keempatnya kaget karena keterangan yang disampaikan Sambo ternyata berbeda.
Sebab, mereka melihat rekaman CCTV Ferdy Sambo ternyata berada di Duren Tiga saat Brigadir J masih hidup. Mereka menonton rekaman CCTV itu melalui laptop Baiquni di rumah Soplanit di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Hal itu berbanding terbalik dengan keterangan resmi Mabes Polri dan Polres Metro Jakarta Selatan. Dalam keterangan itu, Brigadir J disebut sudah tewas akibat baku tembak sebelum Sambo tiba di rumah dinas.
"Chuck Putranto berkata, 'bang ini Josua masih hidup'. Lalu Baiquni Wibowo memutar ulang antara menit 17.07 WIB sampai 17.11 WIB," ujar Jaksa Penuntut Umum saat membacakan surat dakwaan.
Rekaman CCTV itu membongkar bahwa Brigadir J ternyata masih hidup saat Sambo datang ke rumah dinas.
"Mereka lihat ternyata benar bahwa Nofriansyah Yosua Hutabarat sedang memakai baju putih dan berjalan dari pintu depan rumah menuju pintu samping melalui taman rumah dinas Ferdy Sambo," ungkap Jaksa.
Selanjutnya, Arif Rachman Arifin mengaku sangat kaget. Pasalnya, kronologi tembak menembak yang disampaikan Kapolres Metro Jaksel Kombes Budhi Herdi dan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan ternyata tidak sesuai.
Lalu, Arif pun memberikan informasi itu melalui telepon kepada Hendra Kurniawan yang juga Karo Paminal Mabes Polri. Mereka meminta arahan perihal apa yang baru saja dilihatnya.
Saat itu, Arif mengabarkan dengan suara yang gemetar dan ketakuran. Namun, Hendra berusaha menenangkan dan meminta Arif menghadap kepada Ferdy Sambo.
Arif pun menjelaskan bahwa ditemukan perbedaan keterangan antara Ferdy Sambo dan rekaman CCTV dari pos security di depan rumah Sambo. Sambo pun menjawab temuan itu dengan santai.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.