Hadapi Ancaman Krisis Pangan, PDIP Dorong Indonesia Bisa Perkuat Produksi Kedelai
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berusaha bergotong-royong mengantisipasi kedua ancaman resesi dan krisis pangan yang mulai menghantui
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Sehingga, jika bicara soal swasembada, perlu kerja simultan bagaimana hingga 2023 Indonesia sudah bisa menanam benih di 1.250.000 hektar. Hal ini bisa meningkatkan produksi kedelai.
Senada, Peneliti BRIN Pepi Nur Susilawati mengatakan, jika melihat perkembangan kedelai Indonesia sangat strategis, karena produksinya kebanyakan bukan untuk produksi tapi untuk konsumsi sehari-hari.
"Ini produknya wong cilik. Jadi kalau kita sukses dengan kedelai, yang diuntungkan siapa? Yang diuntungkan para wong cilik, para petani," ungkap Pepi.
Namun, peluang ini tak dilihat oleh banyak orang. Sebagai perbandingan di tahun 1993 Indonesia pernah mencapai 1 juta ton, sedangkan sekarang di tahun 2021 hanya mencapai 300 ribu ton saja, padahal yang mengonsumsi kedelai tambah banyak.
Salah satu saran dari Pepi adalah, bagaimana kedelai bisa sejalan dengan tanaman lain dengan menanamnya di lahan sub optimal atau lahan kritis. "Kita memiliki 6 juta hektar lahan yang potensial yang ditanami kedelai," jelas Pepi.
Sehingga sekarang ini yang diperlukan adalah inovasi, teknologi, dan inovasi dari political willnya.
Selain itu, ancaman yang paling utama dari ini adalah impor.
"Ancaman utamanya adalah impor. Kalau seumpamanya (anggaran) impornya digunakan untuk petani menanam kedelai. Bisa enggak ya untuk impornya untuk menanam kedelai? Gimana ya impornya ditekan? Kalau peneliti enggak paham hitung-hitungannya, pengambil kebijakan saya yakin bisa," kata Pepi.
Baca juga: Profil Olly Dondokambey, Bendahara Umum DPP PDIP Periode 2019-2024
Sementara, Ketua DPP PDI Perjuangan Rokhmin Dahuri menyebut sebagaimana yang dipaparkan oleh Prof Ali Zum, diharapkan kader partai berlambang banteng bermoncong putih tersebut bisa menanam benih kedelai di 1.500 hektar.
"Tahun 2023 akan mengembangkan sekitar 500 ribu hektar itu hasilnya untuk benih dan untuk produksi kedelai konsumsi sekitar 1,5 juta ton. Dan tahun 2024 dengan gerakan kepala daerah PDI Perjuangan ini bisa menanam kedelai 1 juta hektar, pada saat itu produksi kita 3,75 juta ton," jelas Rokhmin.
"Jadi tahun 2024 kita akan menciptakan legacy untuk swasembada kedelai yang selama ini menghamburkan devisa sekitar Rp 47 triliun pertahun, karena sekitar 2,7 juta ton kita impor," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.