Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesetaraan, Penyandang Disabilitas Berkesempatan Jadi Instruktur Produk Fesyen Ramah Lingkungan

Pemerintah, dalam hal ini Kemensos mendorong penyandang disabilitas untuk dapat hidup mandiri agar bisa keluar dari garis kemiskinan.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kesetaraan, Penyandang Disabilitas Berkesempatan Jadi Instruktur Produk Fesyen Ramah Lingkungan
Shutterstock
Ilustrasi penyandang disabilitas. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para penyandang disabilitas berkesempatan menjadi instruktur produk fesyen ramah lingkungan.

Para penyandang disabilitas memiliki kesempatan sama dalam berkreasi untuk menghasilkan karya.

"Kami memberi kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk menjadi salah satu Instruktur pengajar memberikan edukasi produk fesyen dan craft," ujar Founder ELEMWE, Lily Mariasari, melalui keterangan tertulis, Rabu (19/10/2022).

ELEMWE bersama Dinas PPKUM  (Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah) Provinsi DKI Jakarta mengadakan program binaan bagi masyarakat umum soal fesyen, craft, dan sosialisasi produk ramah lingkungan.

ELEMWE yang menggandeng Edu Share Charity sangat mendukung penuh program ini karena melibatkan masyarakat di wilayah Jakarta Timur.

Lily mengatakan sosialisasi tentang ini mengajarkan berbagai cara membuat jenis produk yang bernilai jual walau terbuat dari bahan bahan sisa produksi.

Berita Rekomendasi

Seminggu empat hari dengan jumlah 120 peserta. Program ini dilaksanakan selama 4 minggu di bulan Oktober 2022

Nantinya hasil dari craft ini akan dikurasi dan yang terpilih akan dibantu dalam pemasarannya melalui pameran yang dibawa langsung ELEMWE dalam berbagai kegiatan fesyen industri. 

"Produk terpilih akan kita bantu untuk pemasarannya, namun bila UKM tersebut sudah memiliki networking bisa langsung dipasarkan sendiri," jelas Lily.

Produk yang dihasilkan antara lain, tas perca, topi perca, asesoris, sepatu. Bahan sisa atau daur ulang yang dominan dipakai adalah perca batik, goni, plastik.

"Motivasi kami adalah melihat banyak nya peluang bagi para pelaku usaha kecil namun belum maksimal dalam menangkap peluang tersebut. Mengajak mereka untuk lebih kritis dan memiliki inovasi tentang dunia Fashion dan Craft sehingga bisa menghasilkan sesuatu walau disaat sulit sekalipun," pungkas Lily.


Sebagai pelaku UMKM, berkolaborasi untuk membuka networking dan  terus tingkatkan diri dengan banyak belajar menjadi modal utama keberlangsungan suatu usaha, sehingga produk yang dihasilkan dapat terus berkembang dan dilirik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas