Wawancara dengan Media China, Jokowi Jelaskan Alasan Sering Kunjungan ke Daerah
Jokowi dengan media pemerintah China, CCTV mendapat perhatian dari warga Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Video wawancara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan media pemerintah China, CCTV mendapat perhatian dari warga Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Wawancara eksklusif Jokowi dengan presenter China Media Group (CMG) Zou Yun tersebut banyak ditonton warga China.
Wawancara selama kurang kebuh 30 menit tersebut membahas banyak hal mulai dari kebijakan presiden hingga kerjasama Indonesia dengan China.
Dalam video tersebut Jokowi ditanya mengenai seringnya melakukan kunjungan ke daerah. Jokowi menjawab bahwa kunjungan je daerah harus sering dilakukan karena Indonesia merupakan negata yang besar.
Baca juga: Gelar Musra Bulan ini, Budi Arie Setiadi: Sesuai Keinginan Jokowi agar Ojo Kesusu
“Iya ini negara kepulauan kita memiliki 17.000 pulau, memiliki 514 kabupaten dan kota dengan jumlah etnis 714, Bahasa lokal 1300 sehingga siapapun yang menjadi presiden Indonesia memang harus mengunjungi rakyatnya yang berada di 514 kota dan kabupaten dan juga 17.000 pulau kalau tidak mereka bisa merasa tidak memiliki presiden nanti, karena berpencar dimana mana,” kata Jokowi dikutip dari youtube CCTV, Kamis, (20/10/2022).
Presiden mengatakan sering melakukan blusukan ke daerah-daerah untuk mendapat inspirasi dalam membuat kebijakan.
Dengan seringnya blusukan, maka banyak permasalahan diketahui untuk kemudian dicarikan jalan keluarnya.
Baca juga: Relawan Jokowi akan Setor Nama Capres Hasil Musra di 10 Kota pada Partai Politik
“Saya memulai karir politik saya sebagai walikota 2 periode, memudian gubernur, kemudian presiden 2 periode dan memang sejak wali kota saya selalu datang ke rakyat datang ke kawasan kumuh, datang ke bantaran sungai. (saat) gubernur juga seperti itu pas jadi presiden juga sama saya datang ke desa, saya datang ke daerah, saya datang ke pinggiran sungai dan saya selalu ingin berinteraksi dengan rakyat,” kata Jokowi.
“Karena disitulah sebetulnya masalahnya ada, di situlah sebetulnya problemnya mulai berangkat dan dari situlah juga kita mendapatkan inspirasi bagaimana membuat sebuah kebijakan,” tuturnya.
Jokowi mengaku tidak membayangkan bisa menjadi presiden Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Progres Pembangunan Pelabuhan Tanjung Ular Sudah 99 Persen
Cita-citanya dulu hanya ingin menjadi pengusaha sukses.
Presiden Jokowi bersyukur dilahirkan di kawasan kumuh karena bisa memahami bagaimana perjuangan orang-orang biasa.
“Karena saya betul-betul memahami apa yang dirasakan rakyat memahami apa ya betul-betul yang dibutuhkan rakyat sehingga bahasa yang saya selalu pakai adalah bahasa rakyat bukan bahasa tinggi-tinggi,” katanya.