Kuat Ma'ruf Akui Terima iPhone 13 Pro Max dari Ferdy Sambo, Ini Penjelasan Kuasa Hukum
Erman membantah pemberian iPhone 13 Pro Max itu merupakan ucapan terima kasih dari Sambo
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengacara Kuat Ma'ruf, Irwan Irawan, mengakui kliennya menerima telepon genggam iPhone 13 Pro Max dari Ferdy Sambo.
Irwan mengatakan handphone tersebut diberikan Ferdy Sambo karena handphone sebelumnya milik Kuat rusak.
Baca juga: Kuat Ma’ruf Pergoki Brigadir J Keluar Kamar Putri: Kejar Lalu Ambil Pisau
"Kalau handphone itu diterima. Karena handphone dia rusak, katanya dia [Kuat], ya," kata Irwan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (19/10/2022).
Namun Irwan tidak menjelaskan lebih jauh soal kenapa ponsel kliennya itu rusak dan harus diganti Sambo.
"Kaitannya dengan fakta lain, mungkin di persidangan kita saksikan," tambahnya.
Sementara kuasa hukum Ricky Rizal, Erman Umar mengklaim pemberian iPhone 13 Pro Max itu merupakan suatu hal yang wajar ketika seorang atasan memberikan sesuatu kepada anak buahnya.
"Kalau iPhone itu kan itu sebenarnya sudah kejadian. Dianggapnya sebagai seorang pimpinan, seorang komandan, majikan mengasihi sesuatu," kata Erman.
Kendati demikian, Erman membantah pemberian iPhone 13 Pro Max itu merupakan ucapan terima kasih dari Sambo karena telah menyelaraskan keinginan mantan Kadiv Propam Polri itu membunuh Brigadir J.
Baca juga: Pembelaan Kuat Maruf: Tak Tahu Rencana Bunuh Brigadir J, Hanya Sekali Komunikasi dengan Ferdy Sambo
Kata dia, hal tersebut hanya sebatas kondisi atasan memberikan sesuatu dalam ajudannya.
"Tapi sudah beberapa hari kejadian. Jadi tidak ada hubungannya dengan perencanaan," kata Erman.
Selain iPhone, Kuat dan Ricky Rizal disebut-sebut juga menerima pemberian uang dari Sambo setelah peristiwa pembunuhan Yosua. Irwan juga tak menampik kliennya memang sempat diperlihatkan sebuah amplop oleh Sambo.
Hanya saja amplop itu kata dia tidak sempat diberikan Sambo kepada para ajudannya.
"Dia tidak lihat juga apa isinya uang atau tidak. Amplop doang, amplop aja di meja itu, dan dia tidak terima apa- apa. Dia tidak sempat buka dan FS tidak sempat memperlihatkan uang atau tidak isinya. Hanya amplop aja," kata Irwan.
"Dan dia akui di BAP-nya bahwa memang ada, ada cerita seperti itu," imbuh Irwan.