Densus 88 akan Bongkar Jaringan yang Melibatkan Siti Elina Cs Terkait Penerobosan Istana
Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan pihaknya saat ini masih terus mengembangkan lebih lanjut terkait kasus tersebut.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri pastikan akan membongkar semua jaringan yang melibatkan Siti Elina, Bahrul Ulum alias BU, dan JM pasca penerobosan di Istana Presiden.
Kepala Bagian (Kabag) Bantuan Operasi (Banops) Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan pihaknya saat ini masih terus mengembangkan lebih lanjut terkait kasus tersebut.
"Nanti pasti semua jaringan kita akan bongkar. Saat ini terus terang kita masih mengembangkan penyelidikan lebih lanjut," jelas Aswin ketika dikonfirmasi, Jum'at (28/10/2022).
Baca juga: Densus 88: Siti Elina Memang Berniat Temui Jokowi, Siap Berperang Dengan Siapapun yang Halangi
Perihal kasus tersebut, Aswin menyakini masih akan ada perkembangan karena proses pemeriksaan terhadap Siti Elina, BU dan JM masih terus dilakukan.
Dirinya menerangkan bahwa semua pelaku setelah dilakukan penangkapan oleh Densus 88 kini sudah berstatus sebagai tersangka.
"Pasti akan dilihat lagi perkembangan pemeriksaan atau penyidikannya karena saya kira masih mungkin ada perkembangan," jelasnya.
Densus 88 Pastikan Tak Ada Ancaman Teror Lain
Sebelumnya diberitakan, Kepala Bagian (Kabag) Bantuan Operasi (Banops) Densus 88 Antiteror, Kombes Pol Aswin Siregar memastikan tidak ada eskalasi teror di wilayah lain pasca penerobosan Siti Elina ke Istana Presiden.
Aswin menegaskan, meski Siti Elina telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, ia meyakini tak ada ancaman lanjutan pasca peristiwa tersebut.
"Gak masalah gak ada peningkatan eskalasi ancaman," tegas Aswin ketika dikonfirmasi, Jum'at (28/10/2022).
Atas keyakinannya itu, Aswin pun meminta kepada masyarakat agar tak khawatir akan ada ancaman lainnya imbas penerobosan yang dilakukan Siti Elina ke Istana Presiden, Selasa (25/10/2022) lalu itu.
"Sehingga saya kira kegiatan masyarakat harusnya berlangsung aman,damai, tentram," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Siti Elina wanita yang menerobos Istana Presiden sambil membawa senjata diketahui terhubung dengan kelompok yang diindikasikan Hizbutahrir Indonesia (HTI) dan Negara Islam Indonesia (NII) melalui akun sosial media (Sosmed).