Stunting Heroes Awarding 2022 di Banten Pertama Digelar di Indonesia, BKKBN Berharap Jadi Role Model
Stunting Heroes Awarding 2022 di Banten diharapkan bisa menjadi daerah percontohan, dalam percepatan penanganan penurunan stunting.
Editor: Dewi Agustina
1,3 Juta Keluarga di Banten Berisiko Stunting
Sementara itu BKKBN Provinsi Banten mencatat sekitar 1,3 juta keluarga di Banten masih berisiko stunting.
"Di Banten ada sekitar 1,3 juta keluarga berisiko stunting," ujar Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Dadi Ahmad Roswandi saat berada di salah satu kafe di Kota Serang, Kamis (27/10/2022).
Dadi Ahmad Roswandi mengatakan, pada tahun 2024, Banten ditargetkan menurunkan angka stunting hingga menjadi 14 persen.
"Target kita di tahun 2024 yaitu 14 persen, dari posisi sekarang 24,5 persen," katanya.
Dadi mengatakan, angka stunting saat ini masih tinggi dibanding angka nasional yang hanya 24,1 persen.
Sehingga Banten masih memiliki selisih sekitar 4 persen dibandingkan nasional.
Untuk mempercepat penurunan angka stunting di wilayah Banten, pihaknya bersama segenap leading sektor, bahu membahu menurunkan angka stunting.
"Baik itu dengan pemerintah, swasta, TNI Polri dan semuanya," terangnya.
Untuk level kabupaten kota, tim percepatan penurunan stunting diketuai oleh wakil bupati.
Sementara untuk level kecamatan diketuai oleh camat, dan di level desa itu diketuai oleh kepala desa.
Selain itu, dalam percepatan penurunan stunting, BKKBN memiliki tim pendamping keluarga sebanyak 24 ribuan.
Di antaranya bidan sekitar 10 ribu lebih, kader PKK 8 ribu lebih dan kader KB sekitar 10 ribu.
"Mereka ini melakukan pendampingan keluarga, keluarga yang berisiko stunting. Jadi BKKBN fokus dari hulu, dari mulai pendampingan calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca bersalin, batuta dan balita," ungkapnya.
Diolah dari artikel yang telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Pertama di Indonesia, BKKBN Provinsi Banten Bakal Gelar Stunting Heroes Awarding 2022 dan Kejar Stunting Turun hingga 14 Persen, BKKBN: 1,3 Juta Keluarga di Banten Masih Beresiko