Perlu Transformasi Sistem Pangan untuk Memastikan Setiap Orang Punya Akses Pangan Aman dan Bergizi
Kondisi ini menyebabkan disrupsi pada setiap sektor kehidupan mendorong perlunya transformasi sistem pangan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa penting yang sedang dialami dunia yakni conflict, climate change dan Covid-19 (3C) memberikan dampak bagi sistem pangan di seluruh dunia.
Kondisi ini menyebabkan disrupsi pada setiap sektor kehidupan mendorong perlunya transformasi sistem pangan.
Ketua Tim Pakar Indofood Riset Nugraha (IRN), Prof Dr Ir Purwiyatno Hariyadi mengatakan transformasi ini sistem pangan akan membuat masyarakat dunia yang lebih tangguh dan mampu menahan guncangan yang ditimbulkan oleh 3C tersebut.
"Transformasi sistem pangan yang tangguh akan memastikan semua orang memiliki akses terhadap pangan aman dan bergizi, melakukan pergeseran ke pola konsumsi yang sehat dan berkelanjutan," kata Purwiyatno Hariyadi saay simposium Pangan Nasional bertajuk "Transformasi Sistem Pangan Tangguh Berbasis Penelitian Pangan Fungsional dan Kearifan Lokal” secara daring belum lama ini.
Baca juga: Guru Besar IPB: Alih Fungsi Lahan Pertanian Ancaman Nyata Ketahanan Pangan
Simposium dilaksanakan sekaligus dalam rangka seremoni penandatanganan MoU antara Indofood dengan 64 mahasiswa S1 penerima bantuan dana penelitian dari Program Indofood Riset Nugraha (“IRN”) tahun 2022/2023 serta penganugerahan Penghargaan bagi Peneliti Terbaik Program IRN tahun 2021/2022.
Dikatakannya, transformasi ini akan mampu meningkatkan produksi yang bersifat positif terhadap alam, memajukan penghidupan yang lebih berkeadilan serta membangun sistem yang lebih tangguh dan mempunyai ketahanan terhadap kerentanan, guncangan dan tekanan yang mungkin terjadi.
Ketua Program IRN dan Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Suaimi Suriady mengatakan, simposium pangan nasional menjadi forum diskusi dan sharing ide untuk mengatasi pemasalahan pangan di Indonesia khususnya dan pengembangan sistem pangan yang lebih handal untuk masa depan.
"Kami juga berharap acara ini dapat menginspirasi dan memotivasi generasi muda memajukan pangan Indonesia,” katanya.
Tampil sebagai salah satu pembicara adalah Tim Pakar IRN, Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, MS, yang memaparkan tentang “Pangan Lokal untuk Mendukung Krisis Pangan.
Pembicara lainnya adalah dua pengusaha muda inspiratif yaitu Felix Bram Samora, Founder Rumah Kelor dan Rizal Fahreza, Founder Eptilu dan peraih Penghargaan Satya Lencana dari Presiden RI. Keduanya akan menyampaikan pandangan dan berbagi pengalaman mereka yang telah berkecimpung dalam usaha pangan.
Dana Riset Bagi 64 Mahasiswa S1
Dalam kesempatan yang sama, sebanyak 64 Mahasiswa S1 dari 37 perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia menerima bantuan dana riset dari Program Indofood Riset Nugraha (IRN) periode 2022/2023.
Penerima bantuan dana riset IRN juga berhak memperoleh pendampingan dan bimbingan teknis dari Tim Pakar IRN hingga penelitian selesai.