Tak Ingin Kasusnya Digantung, Haris Azhar dan Fatia Lebih Bahagia Dibawa ke Pengadilan
Keduanya kembali menjalani pemeriksaan setelah kurang lebih tujuh bulan ditetapkan sebagai tersangka.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan masih bergulir di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya.
Hari ini, tim penyidik kembali memanggil dua tersangka dalam kasus ini. Mereka ialah Direktur Lokataru,Haris Azhar dan Koordinator KontraS, Fatia Maulidiyanti.
Keduanya kembali menjalani pemeriksaan setelah kurang lebih tujuh bulan ditetapkan sebagai tersangka.
Jangka waktu penyidikan yang relatif molor tersebut dianggap Haris sebagai hal yang biasa dalam dunia aktivis hak asasi manusia (HAM).
"Banyak yang dilaporin. Sudah tersangka, enggak dilanjutkan (kasusnya)," kata Haris usai menjalani pemeriksaan pada (1/11/2022).
Namun dirinya tetap berharap segera ada kejelasan dari aparat penegak hukum.
Jika memang tak terbukti bersalah, maka semestinya kasus segera dihentikan.
Sebaliknya, jika dirinya dan Fatia terbukti bersalah, maka semestinya kasus segera diproses ke tahap selanjutnya.
"Sejauh ini kami berdua enggak mau digantungkan. Kalau emang mau diberhentikan, berhentikan. Kalau mau penjarain kita, silakan," ujarnya.
Bahkan dia menyambut dengan bahagia seandainya kasus ini bergulir hingga ke pengadilan.
Sebab, dia akan membongkar data-data penyalah gunaan wewenang pejabat di dalam persidangan.
Baca juga: Soal Penolakan Laporan Haris Azhar, Polda Metro Jaya: Sesuai dengan KUHAP
"Kami bahagia jika ini dibawa ke pengadilan karena kami akan uraikan persoalan data penyalah gunaan yang dimuat dalam laporannya teman-teman."
Pemidanaan hingga persidangan juga disebut Haris menggambarkan adanya respresi dalam kebebasan berbicara oleh negara.
"Tapi kami akan gunakan kesempatan itu sebaik-baiknya untuk mendetailkan informasi baik dari sisi laporan atau dari sisi kebebasan berekspresi."
Kasus ini bermula dari video Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya yang diunggah di akun Youtube Haris Azhar.
Video tersebut berisi laporan sejumlah organisasi soal bisnis pejabat dan purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di balik rencana eksploitasi wilayah Intan Jaya.
Buntut dari unggahan video tersebut, Luhut melayangkan laporan terhadap Haris Azhar dan Koordinator KontraS, Fatia Maulidiyanti ke Polda Metro Jaya pada September 2021 setelah dua somasi tidak ditanggapi.
Sang Menko Marves melaporkan Haris dan Fatia ke Polda Metro Jaya atas tuduhan pencemaran nama baik.
Polda Metro Jaya pun menetapkan keduanya sebagai tersangka.
"Iya. Saya dan Haris sudah ditetapkan tersangka,” kata Fatia pada Sabtu (19/3/2022) dikutip dari Tribunnews.com.