TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada yang menarik dari hasil Musyawarah Rakyat (Musra) IV yang baru saja berlangsung di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mencuat dalam jajaran calon wakil presiden (cawapres).

Moeldoko berada dalam tiga besar di antara deretan nama-nama yang sudah tidak asing di telinga terkait yang digadang-gadang maju dalam pencalonan wakil presiden.

Munculnya nama Moeldoko disebut oleh Dewan Pengarah Musra Indonesia, Andi Gani sebagai sebuah kejutan.

Ia berkaca pada pemilu-pemilu sebelumnya di mana ada banyak kejutan yang muncul ihwal cawapres. 

"Yang pasti pengalaman Indonesia, wakil presiden selalu kejutan, seperti Boediono zaman JK, zaman SBY, zaman Jokowi, pasti kejutan di menit akhir. Saya yakin betul cawapres di 2024 akan muncul kejutan," ujar Andi dalam konferensi pers pembacaan hasil Musra IV di kawasan hotel bilangan Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Musra Panel Barus juga mengatakan masyarakat Sumsel merasa Moeldoko pantas menjadi cawapres. 

Hal ini mengingat namanya tiba-tiba naik saat di Sumsel. Berbeda saat namanya sempat muncul di Musra Jawa Barat. 

"Kalau dari perspektif saya, dari nama-nama ini ya Moeldoko sempat muncul di Jawa Barat tapi kecil sekali. Di Sumsel lumayan banyak angkanya, kalau disimpulkan di sini kelihatan di angka ini capresnya kan nomor sepuluh, kalau dari cawapresnya bisa nomor tiga," jelasnya.

Baca juga: Nama Prabowo Teratas sebagai Capres dalam Musra IV di Palembang

"Artinya kesimpulannya menurut saya, masyarakat sumsel melihat Moeldoko pantas menjadi calon wakil presiden," tambah Andi.

Untuk diketahui nama Moeldoko juga muncul dalam hasil Musra IV di deretan calon presiden (capres) yang diharapkan oleh masyarakat Sumsel, tapi namanya hanya duduk di urutan ke-10.

Berikut daftar calon wakil presiden hasil Musra relawan Jokowi:

1. Arsjad Rasjid: 547 pemilih (17,84 persen)

2. Airlangga Hartarto: 511 pemilih (16,69 persen)

3. Moeldoko: 470 pemilih (15,35 persen)

4. Erick Thohir: 465 pemilih (15,18 persen)

5. Sandiaga Uno: 408 pemilih (13,32 persen)

6. Tito Karnavian: 240 pemilih (7,83 persen)

7. Mahfud MD: 114 pemilih (3,73 persen)

8. Puan Maharani: 113 pemilih (3,69 persen)

9. Andika Perkasa: 66 pemilih (2,16)

10. Agus Harimurti Yudhoyono: 32 pemilih (1,05 persen)

11. Lainnya: 97 pemilih (3,16 persen)