Pengakuan Kodir ART Ferdy Sambo: Buang Darah Brigadir J ke Kamar Mandi, Sempat Lapor soal CCTV Mati
Berikut pengakuan Kodir ART Ferdy Sambo dalam sidang perkara pembunuhan berencana Brigadir J.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
"Di kamar beliau," ungkap Kodir.
"Monitor?" tanya jaksa lagi.
"Di atas DVR di lemari, nempel di lemari," jawab dia.
Keterangan soal CCTV Mati
Diwartakan Tribunnews.com, Kodir mengatakan kamera DVR CCTV tersebut telah dalam kondisi mati sejak 15 Juni 2022.
"Saya pernah, sering cek untuk melihat nyala atau mati," ungkapnya, Kamis.
Ia mengaku memeriksa langsung bahwa DVR CCTV itu dalam kondisi mati saat berada di kamar Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.
Saat itu, Kodir mengaku melihat adanya tulisan "no signal" dalam layar.
"Kalau enggak salah, pagi saat saya bersih-bersih ada tulisan no signal."
"Lalu saya sampaikan ke almarhum Yosua. Om CCTV-nya mati."
"Karena almarhum yang bertanggungjawab untuk urusan dan kepentingan rumah," jelas Kodir.
Diperintah Ferdy Sambo Hubungi Ridwan Soplanit
Kodir mengaku ada perintah dari Ferdy Sambo untuk menghubungi mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan, Ridwan Soplanit.
Namun, berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), perintah Ferdy Sambo adalah menghubungi Polres Metro Jakarta Selatan dan memanggil ambulans untuk membawa jenazah Brigadir J.