Telisik Kasus Gagal Ginjal, Bareskrim Dalami Dokumen Hingga Lakukan Uji Lab Sampel Bahan Baku Obat
Bareskrim Polri disebut sedang mendalami dokumen dan uji laboratorium atas sampel bahan baku obat sirop yang sebabkan kasus gagal ginjal pada anak.
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Gabungan Bareskrim Polri disebut sedang mendalami dokumen dan uji laboratorium atas sampel bahan baku obat sirop yang sebabkan kasus gagal ginjal pada anak.
Pendalaman dokumen dan uji lab ini merupakan tindaklanjut dari penyitaan sampel bahan baku dari PT Afi Farma serta pemeriksaan terhadap 15 staf PT tersebut yang telah dilakukan oleh Bareskrim Polri beberapa waktu lalu di Kediri, Jawa Timur.
"Saat ini sedang dilakukan pendalaman terhadap dokumen serta uji laboratorium bahan baku yang telah diambil sampelnya," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Nurul Azizah dalam keteranganya, Senin (7/11/2022).
Selain itu dikatakan Nurul, polisi juga tengah melanjutkan penyelidikan terhadap PT UPI yang merupakan produsen obat sirop merk Unibaby.
Obat sirop unibeby itu diketahui mengandung bahan baku Propilen Glikol (PG) yang diduga menjadi penyebab gagal ginjal pada anak tersebut.
"Diketahui bahan baku obat jenis PG yang digunakan PT UPI didapat dari PT LS, PT BA, dan PT MSAK," sebut Nurul.
"Adapun rencana tindak lanjutnya adalah melakukan pengambilan sampel dan melakukan penyelidikan terhadap suplier bahan baku PG," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Polisi telah memeriksa 15 orang saksi dan menyita sejumlah bahan baku dari PT Afi Pharma yang berlokasi di Kediri, Jawa Timur terkait kasus gagal ginjal pada anak, Rabu (2/11/2022) kemarin.
Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareksrim Polri Pipit Riswanto menjelaskan, pihaknya tengah mendalami terkait kasus gagal ginjal anak yang diduga akibat kandungan obat yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
"Hari ini masih running (berjalan) ya melakukan pendalaman dengan menyita beberapa sampel produk bahan baku," ucap Pipit ketika dikonfirmasi, Kamis (3/11/2022).
Baca juga: Bareskrim Investigasi Kelalaian BPOM Awasi Obat Sirop yang Diduga Penyebab Gagal Ginjal Akut
Pipit menjelaskan, polisi saat ini juga tengah melakukan uji lab terhadap bahan baku obat yang berhasil disita oleh pihaknya itu.
Kemudian ia menuturkan, dalam kurun waktu sepekan kedapan dirinya berharap proses penyidikan yang masih dilakukan di wilayah Kediri itu pihaknya bisa memperoleh titik terang.
"Mudah mudahan minggu ini ada kejelasan. Kita kan juga membawa sampel baru juga dari bahan bahan baku, ada beberapa drum yang kita cek," ucapnya.
Sementara itu disebutkan Pipit, selama proses penyidikan berlangsung, polisi memastikan kegiatan operasional PT Afi Pharma dihentikan sementara.
"Iya kalau sekarang sementara mereka tidak beroperasi ya karena kan semua dalam penanganan penyidikan ya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Tim Gabungan Bareskrim Polri telah menggeledah tempat penyimpanan bahan baku obat milik PT Afi Pharma yang sebabkan gagal ginjal pada anak, Rabu (2/11/2022) kemarin.
Kabagpenum Mabes Polri, Kombes Pol Nurul Azizah mengatakan, adapun tempat penyimpanan bahan baku obat milik PT Afi Pharma terletak di tiga perusahaan suplier berbeda yakni di PT WWRC, PT TBK dan PT BA.
"Dari proses penggeledahan di tiga suplier PT AF (Afi Pharma) tersebut tim mengambil dan menyita bahan baku obat EG (Etilen Glikol) dan DEG (Dietilen Glikol," kata Nurul dalam keterangan resminya, Kamis (3/11/2022).
Sebelumnya diberitakan, Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri lakukan pemeriksaan lanjutan terhadap PT AFI Pharma terkait kasus gagal ginjal pada anak.
Dirtipidter Bareskrim Polri, Brigjen Pipit Rismanto menjelaskan, pihaknya telah mendatangi perusahaan tersebut yang terletak di Kediri, Jawa Timur, Selasa (1/11/2022) kemarin.
"Iya kemarin Selasa, selesai gelar perkara langsung berangkat kesana perusahaan di Kediri," kata Pipit ketika dikonfirmasi, Rabu (2/11/2022).
Pipit menerangkan, pemeriksaan lanjutan itu dilakukan usai pihaknya menaikan kasus tersebut ke tingkat penyidikan.
Selain itu, pihaknya juga ingin mengetahui secara materil kandungan Etilen Glikol dan Dietilen Glikol yang melebihi ambang batas ketentuan sehingga mengakibatkan gagal ginjal pada anak.
Baca juga: Indonesia Kebobolan Kasus Gagal Ginjal Akut, HMI: BPOM Jangan Lepas Tangan
"Pembuktian materil untuk mengetahui bagaimana sih proses pra produksinya, kemudian selama proses produksi seperti apa. Itu yang banyak kita harus tahu," sebutnya.
Terkait hal ini, ia juga mengutarakan, bahwasanya pemeriksaan materil ini disebutnya juga untuk mengetahui apakah dalam proses produksinya ada hal yang dilanggar.
Sebab, pada unsur formil, perusahaan tersebut telah terbukti melanggar aturan Undang Undang yang berlaku terkait hal tersebut.
"Karena kita harus betul betul mendalami. Kalau formilnya kan sudah ada aturan UU nya yang dilanggar, tinggal pembuktian materilnya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Polri resmi menaikkan status penyelidikan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak ke penyidikan pada Selasa (1/11/2022).
"Penyidik Bareskrim dan BPOM sepakat meningkatkan dari penyelidikan ke penyidikan," kata Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pol Pipit Rismanto kepada wartawan pada Selasa (1/11/2022).
Peningkatan status tersebut dilakukan setelah tim penyidik Bareskrim Polri melakukan gelar perkara penyelidikan terhadap PT Afi Pharma.
Perusahaan farmasi tersebut diduga memproduksi obat sirup generik berupa paracetamol yang mengandung Etilen Glikol (EG) melebihi ambang batas.
Berdasarkan hasil uji laboratorium oleh Badan Pengawas Obat-Obatan dan Makanan (BPOM), kandungan EG di dalam produk paracetamol Afi Pharma sebesar 236,39 miligram.
"Yang harusnya 0,1 miligram," ujar Pipit.
Selain Afi Pharma, Pipit juga menyebutkan ada dua perusahaan farmasi lain yang akan disidik dalam kasus ini.
"Rencana akan disidik oleh BPOM sendiri," katanya.
Sebelumnya Bareskrim Polri sudah menyelidiki kasus GGAPA terhadap anak-anak. Penyelidikan dilakukan dengan mendalami jnsur pidana yang dilakukan oleh tiga perusahaan farmasi.
"Sementara ini ada tiga. Kan kita mendasari dari obat-obatan yang memproduksi itu siapa," kata Pipit pada Senin (31/10/2022).
Kepala BPOM, Penny Lukito juga mengungkapkan telah melakukan sampling dan pengujian terhadap 102 obat yang ditemukan di rumah pasien GGAPA.
"Karena tugas kami menunjukkan mana yang memenuhi standar, aman dan mana yang melebihi standar dan tidak aman, hanya itu saja," kata Penny, dalam press conference terkait Sirup Obat yang Tidak Menggunakan Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan Gliserin atau Gliserol pada Minggu (23/10/2022) dikutip dari Tribunnews.com.