Ketua Harian Dekranas Dorong Warisan Geologi Harus Dimanfaatkan untuk Kesejahteraan
Kawasan Geopark Nasional Sawahlunto telah diakui mempunyai kekayaan warisan geologi yang perlu dikelola dengan konsep holistik.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Tri Tito Karnavian mengatakan, Kawasan Geopark Nasional Sawahlunto telah diakui mempunyai kekayaan warisan geologi yang perlu dikelola dengan konsep holistik.
Hal itu mencakup perlindungan, edukasi, dan pembangunan berkelanjutan.
Dengan pengakuan tersebut, Kawasan Geopark Sawahlunto hendaknya dioptimalkan untuk pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Industri Kecil Menengah (IKM) maupun ekonomi masyarakat lainnya.
Hal itu disampaikan Tri Tito Karnavian dalam Workshop Pengembangan UMKM di Kawasan Geopark dan Wilayah Pertambangan bertajuk “Pengembangan Produk Anyaman dan Coiling Bambu".
Kegiatan tersebut digelar di Kawasan Geopark Nasional Sawahlunto, Sumatera Barat.
"Bapak Presiden Republik Indonesia pada pembukaan acara Konferensi Nasional Geopark mengimbau agar kita harus selalu menjaga kekayaan warisan geologi yang terdapat di dalam kawasan Geopark. Namun demikian, terselip juga pesan bahwa sumber daya warisan geologi tersebut harus dapat pula dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan setempat," kata Tri dalam keterangannya, Selasa (8/11/2022)
Lebih lanjut dia menjelaskan, industri kerajinan Indonesia terus berkembang dan banyak memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat.
Berbagai produk kerajinan dihasilkan oleh tangan-tangan terampil yang umumnya adalah pelaku UMKM/IKM.
Produk tersebut tidak hanya untuk pasar dalam negeri tetapi juga telah merambah pasar ekspor.
"Keterampilan dan keuletan para perajin yang berasal dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda, dan bahan baku yang berlimpah di Indonesia menjadi keunikan tersendiri bagi produk kerajinan Indonesia," kata Tri Tito.
"Pelaku industri kerajinan tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia dengan beragam bahan baku antara lain dari kayu, rotan, bambu, keramik, serat alam, logam, perhiasan, lembaran kain, batubatuan, dan bahan material lainnya," tambah Tri.
Tri yang juga Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) mengungkapkan, kegiatan yang telah dilaksanakan selama enam hari itu merupakan wujud nyata adanya kemitraan atau sinergi antara pemerintah, Dekranas, dan para pemangku kepentingan terkait lainnya.
Ini utamanya dalam memberdayakan ekonomi masyarakat, khususnya di sektor UMKM/IKM. Penciptaan dan pengembangan wirausaha baru ini harus terus digalakkan agar ekonomi masyarakat terus berjalan.
"Melalui kegiatan workshop ini, diharapkan para peserta akan mendapatkan manfaat dengan bertambahnya wawasan tentang pengembangan usaha yang memiliki nilai tambah ekonomi," imbuhnya.
Baca juga: Pemko Sawahlunto Maksimalkan Upaya Penurunan Stunting Melalui TPPS Tingkat Kecamatan dan TPK
Dekranas, lanjut Tri, juga akan melakukan monitoring dan meneruskan keberlanjutan program tersebut, sehingga para peserta bisa menjadi UMKM/IKM yang berdaya saing.
Dia berharap kegiatan ini membawa manfaat bagi para UMKM/IKM untuk meningkatkan produktivitas usahanya.
"Saya juga mengucapkan selamat kepada para seluruh peserta workshop dan agar terus berkarya serta berinovasi demi kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," pungkas Tri.