Jelang KTT G20 di Bali, Joe Biden dan Xi Jinping Akan Bertemu Bahas Rusia Hingga Nuklir Korea Utara
Komunikasi AS dengan China akan tetap terbuka untuk mencegah konflik, dengan pembicaraan alot hampir pasti terjadi di hari-hari mendatang.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping menjelang KTT G20 di Bali, Senin (14/11/2022).
Dikutip dari Reuters, Senin (14/11/2022) kedua pemimpin diperkirakan akan membahas mengenai Taiwan, invasi Rusia ke Ukraina dan ambisi nuklir Korea Utara.
Menjelang pertemuannya dengan Xi, Biden mengatakan kepada para pemimpin Asia di Kamboja bahwa jalur komunikasi AS dengan China akan tetap terbuka untuk mencegah konflik, dengan pembicaraan alot hampir pasti terjadi di hari-hari mendatang.
Baca juga: Jokowi Bertemu Joe Biden di Bali, Berharap KTT G20 Hasilkan Kerja Sama yang Konkret
“Amerika Serikat akan ‘bersaing keras’ dengan Beijing, tanpa mengarah ke konflik,” kata Biden sembari menekankan pentingnya perdamaian di Selat Taiwan selama pidatonya di KTT Asia Timur di Kamboja.
Seperti diketahui, hubungan antara AS dan China telah merenggang dalam beberapa waktu terakhir, yang diakibatkan oleh sejumlah masalah mulai dari Hong Kong dan Taiwan hingga Laut China Selatan, praktik perdagangan koersif, dan pembatasan AS terhadap teknologi China.
Ketegangan itu semakin meningkat ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi melakukan kunjungan ke Taiwan pada Agustus lalu. Kunjungan itu membuat marah China, yang kemudian melancarkan latihan militer di dekat Taiwan.
“Pertemuan antara Joe Biden dan Xi Jinping tidak mungkin menghasilkan pernyataan bersama, tetapi itu bisa membantu menstabilkan hubungan,” kata Gedung Putih.
Putin Batal Hadiri KTT G20
Akhir pekan kemarin, juru bicara Kremlin mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan terlibat langsung dalam KTT G20 yang berlangsung pada 15-16 November di Bali. Sebagai gantinya, Rusia akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.
Pada Minggu (13/11), Lavrov mengecam tindakan Barat yang dinilai telah "memiliterisasi" Asia Tenggara dalam upaya untuk menahan kepentingan Rusia dan China dengan menyiapkan panggung untuk konfrontasi lebih lanjut.
Baca juga: Wakili Vladimir Putin di KTT G20, Menlu Rusia Sergey Lavrov Tiba di Bali Tadi Malam
Selain itu, Rusia juga mengatakan bahwa krisis pangan global akan menjadi bagian penting dari agenda di Bali, yang jatuh hanya beberapa hari sebelum kesepakatan biji-bijian Laut Hitam berakhir pada 19 November.
