BPKN RI Sebut Banyak Korban Investasi Bodong yang Malu Melapor
Kepala BPKN RI Rizal E Halim, mengatakan berdasarkan strata sosial, korban investasi bodong merata di tiap kelas.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Erik S
Pertama, jelas Tongam, kemajuan teknologi informasi saat ini memudahkan pelaku untuk membuat situs, aplikasi, dan penawaran-penawaran di media sosial.
Baca juga: Penipu Mahasiswa IPB juga Pernah Jadikan Kontrakan Orang Lain sebagai Jaminan untuk Beli Mobil
"Yang juga memang sangat mudah diterima masyarakat," tuturnya.
"Kedua, juga memang penawaran-penawaran itu banyak lintas negara ya. Dari luar negeri, yang sangat mudah juga kita terima," sambung Tongam.
Sementara dari sisi masyarakat. Tongam mengatakan, masih ada kecenderungan mudah tergiur dengan investasi tinggi.
"Ditawarkan bunga 1 persen ikut. Dapat mobil, cepat dapat rumah," katanya.
Baca juga: Guru Besar IPB: Tak Hanya di Galon, BPA Sebenarnya Lebih Banyak di Kemasan Makanan Kaleng
Selain itu, ia menjelaskan, tingkat pemahaman masyarakat tentang keuangan dan investasi yang masih perlu ditingkatkan.
"Jadi tingkat pendidikan formal tidak berbanding lurus dengan tingkat literasi keuangan. Karena (korban) yang tertipu juga sangat banyak," ucap Tongam.
Foto:
(Tangkapanlayar/Ibriza)