Terpilih 13 Nama Calon, Siapa Bakal Jadi Ketua Umum & Sekretaris PP Muhammadiyah Periode 2022-2027?
Sebanyak 13 tokoh dari 39 nama terpilih menjadi anggota PP Muhammadiyah periode 2022-2027. Siapa yang akan menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah?
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Sebanyak 13 tokoh dari 39 nama terpilih menjadi anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027 setelah melalui E-voting, Minggu (20/11/2022) dini hari.
Proses pemilihan lewat E-voting berlangsung di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.
13 anggota terpilih itu secara otomatis bisa disebut Calon Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Dari 13 nama tersebut, tiga tokoh mendapat suara terbanyak yakni Haedar Nashir dengan 2.203 suara.
Baca juga: Jadwal Acara Muktamar Muhammadiyah Solo, Minggu 20 November 2022, Penutupan di Edutorium UMS
Posisi kedua Abdul Mu’ti dengan 2.159 suara dan Anwar Abbas dengan 1.820 suara berada di posisi ketiga.
Sementara 13 anggota PP yang telah disahkan kemudian bermusyawarah untuk memilih satu nama sebagai calon Ketua Umum dan Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah periode 2022-2027.
"Memilih 13 yang nantinya salah satu jadi Ketum PP Muhammadiyah," kata Panitia Pemilihan (Panlih), Muchlas Arkanudin.
Hasil pemilihan itu kemudian akan disahkan pada Sidang Pleno VII pada Minggu (20/11/2022) siang ini.
Berikut hasil pemilihan E-voting Anggota PP Muhammadiyah yang sekaligus Calon Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027 :
1. Haedar Nashir : 2.203 suara
2. Abdul Mu’ti : 2.159 suara
3. Anwar Abbas : 1.820 suara
4. Busyro Muqoddas : 1.778 suara
5. Hilman Latief : 1.675 suara
6. Muhadjir Effendy : 1.598 suara
7. Syamsul Anwar : 1.494 suara
8. Agung Danarto : 1.489 suara
9. Saad Ibrahim : 1.333 suara
10. Syafiq A Mughni : 1.152 suara
11. Dadang Kahmad : 1.119 suara
12. Ahmad Dahlan Rais : 1.080 suara
13. Irwan Akib : 1.001 suara
Baca juga: Puan Disambut Hangat dan Antusias Kader Muhammadiyah Serta Aisyiyah
Panitia Pemilihan (Panlih), Muchlas Arkanudin mengatakan, ada 50 perangkat E-voting yang disiapkan dalam pemilihan.
Adapun uji coba terhadap sistem E-voting ini sudah dilakukan beberapa kali.
Pasalnya sistem E-voting ini semula dirancang untuk Muktamar secara daring saat pandemi Covid-19 lalu tetapi karena sudah normal, pemilihan tetap memakai E-voting