BNPB Imbau Keluarga Korban Gempa Cianjur Segera Urus Surat Kematian untuk Syarat Terima Santunan
BNPB minta kepala desa bantu masyarakat yang anggota keluarganya meninggal dunia akibat bencana gempa Cianjur, Jawa Barat.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta kepala desa yang ada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat untuk membantu masyarakat yang anggota keluarganya meninggal dunia akibat bencana gempa bumi untuk mengurus surat pernyataan kematian.
Surat pernyataan kematian tersebut dikeluarkan oleh fasilitas kesehatan tempat korban tinggal.
"Sementara yang merasa anggota keluarganya meninggal, apakah itu sudah dimakamkan atau dimakamkan petugas, agar segera melengkapi surat pernyataan kematian yang dikeluarkan oleh fasilitas kesehatan setempat. Ini mohon kepala desa membantu," kata Suharyanto dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Kamis (24/11/2022).
Suharyanto menegaskan bahwa surat kematian tersebut jadi syarat mendapatkan bantuan seperti santunan atau asuransi jiwa.
Baca juga: Gempa Cianjur, NasDem Jawa Barat Dirikan Posko Kesehatan dan Kirim Bantuan untuk Masyarakat
"Kenapa perlu, karena menyangkut terkait bantuan dan santunan atau asuransi jiwa, itu semua syaratnya adalah surat kematian dari fasilitas kesehatan setempat," ujarnya.
Sebagai informasi, berdasarkan perkembangan per Kamis (24/11/2022) jumlah korban meninggal dunia bencana gempa bumi Cianjur tercatat sebanyak 272 orang.
Adapun dari 272 jenazah tersebut, 165 diantaranya sudah berhasil teridentifikasi. Sementara sisanya yakni 107 jenazah masih dalam proses.
Baca juga: Bocah 4 Tahun Terluka Tertimpa Reruntuhan Rumah Akibat Gempa Cianjur, Dihibur Polwan Saat Diobati
Di sisi lain, BNPB mencatat masih ada sebanyak 39 orang dinyatakan hilang. Berdasarkan informasi yang didapat, 32 dari 39 orang yang hilang tersebut seluruhnya adalah warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. Sedangkan 7 lainnya adalah warga yang tengah melintas dan tertimbun longsoran tanah.