Analis Militer Yakini Laksamana Yudo Margono Yang Akan Jadi Calon Tunggal Panglima TNI
Satu nama tersebut, kata dia, adalah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Pertahanan, Militer, dan Hubungan Internasional Dr Connie Rahakundini Bakrie meyakini Presiden RI Joko Widodo hanya akan mengusulkan satu nama calon Panglima TNI ke DPR menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang dalam waktu dekat akan mengakhiri masa aktif keprajuritannya.
Satu nama tersebut, kata dia, adalah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
Ia mengatakan informasi yang didapatkannya tersebut merupakan informasi A1 atau informasi yang valid dan dapat dipercaya.
"A1, hanya satu nama (Yudo Margono)," kata Connie saat dihubungi Tribunnews.com pada Jumat (25/11/2022).
Untuk itu, menurut Connie, tugas Yudo sebagai Panglima TNI nantinya adalah membangun kesadaran dan peta jalan pertahanan berdasarkan paradigma yang mencakup proyeksi kekuatan, aset, dan kesiapsiagaan.
"Tugas Pak Yudo membangun kesadaran dan road map pertahanan dengan dasar paradigma pertahanan kuat adalah power projection, asset dan readiness," kata Connie.
"Power projection kita masih pulau besar, belum ke Blue Water Navy Asset kita masih belum memadai dan readiness kita masih rendah," sambung dia.
Diberitakan sebelumnya, Sekjen DPR RI Indra Iskandar menjelaskan pihaknya telah menginformasikan ke Kemensetneg agar Surpres pergantian panglima TNI dapat diserahkan ke DPR pada Senin (28/11/2022).
"Jadi penyerahan surpres Panglima TNI itu akan diserahkan oleh Mensesneg kepada Ibu Puan itu tanggal 28 November," kata Indra saat ditanya awak media.
Indra menyebut saat ini Ketua DPR RI Puan Maharani sedang melakukan lawatan kerja ke Phnom Penh, Kamboja.
Baca juga: KSAL Yudo Margono Jadi Kandidat Kuat Calon Panglima TNI, Komisi I DPR: Tepat dan Layak
Puan menjadi delegasi DPR RI untuk menghadiri 43th General Assembly of ASEAN Interparliamentary (AIPA).
"Tidak jadi disampaikan hari ini, karena ibu Puan masih memimpin delegasi Indonesia pada sidang parlemen ASEAN atau AIPA di Kamboja," tandasnya.