Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

7 Hari Ahmad Bertahan di Lokasi Longsor Cianjur demi Cari Istri & Anaknya: Bukannya Saya Tidak Rela

Pria ini sudah tujuh hari bertahan di lokasi longsor Jalan Cipanas-Puncak, Cianjur, Jawa Barat, demi mencari keluarganya yang belum ditemukan.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in 7 Hari Ahmad Bertahan di Lokasi Longsor Cianjur demi Cari Istri & Anaknya: Bukannya Saya Tidak Rela
Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian korban di wilayah Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Minggu (27/11/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Lelah seakan tak lagi dirasakan Ahmad (50) yang masih bertahan di lokasi longsor gempa Cianjur, tepatnya di Jalan Cipanas-Puncak.

Pria ini sudah tujuh hari bertahan di lokasi longsor Jalan Cipanas-Puncak, Cianjur, Jawa Barat, demi mencari keluarganya yang belum ditemukan.

Hingga obrolannya dengan wartawan Tribun Jakarta, Minggu siang (27/11/2022), Ahmad terus berharap pencarian oleh tim SAR terhadap istri dan buah hatinya bisa segera menemui titik terang.

"Gempa yang melanda daerah Cianjur dan sekitarnya Senin lalu telah menghancurkan warung saya di Jalan Raya Cipanas-Puncak," ujarnya.

Menurut Ahmad, kala itu, di dalam warung sedang ada ibunda, istri, dan anak kedua Ahmad.

Tanah longsor menyapu bersih warung kopi dan seisinya hingga ketiga anggota keluarga Ahmad itu ikut menghilang.

Ibunda Ahmad sendiri bernama Nining (70).

Berita Rekomendasi

Empat hari setelah menghilang dalam peristiwa tanah longsor Senin lalu, Nining ditemukan tak bernyawa di area pencarian dekat Warung Sate Shinta, Kamis (24/11/2022).

Baca juga: Polisi Periksa Anggota Ormas yang Cabut Stiker di Penampungan Korban Gempa Cianjur

"Ibu saya ketemunya sudah jauh dari titik longsoran warung. Jenazahnya ditemukan di dekat kali," kata Ahmad kepada TribunJakarta.com, Minggu siang.

Proses identifikasi jenazah Nining di RSUD Sayang Cianjur tak berlangsung lama karena Ahmad sudah memberitahukan ciri-ciri ibundanya itu kepada dokter.

Setelah teridentifikasi, Nining dimakamkan di kampung halamannya di Desa Sarampat, Kecamatan Cugenang, Cianjur yang terdampak gempa paling parah.

Selesai hari Kamis, Ahmad kembali ke Jalan Raya Cipanas-Puncak untuk mencari anggota keluarganya yang lain.

Pasalnya, dari puluhan jenazah yang sudah dibawa ke RSUD Sayang, belum ada satupun yang menunjukkan ciri-ciri istrinya Karmila (50) maupun anaknya Siti Sakinah (21).

"Tiap hari saya mondar mandir, saya ke sini (lokasi longsor) terus susul ke rumah sakit. Udah di rumah sakit udah simpen data-datanya istri anak, ibu," ucap Ahmad.

"Alhamdulillah ibu sudah ketemu, tinggal istri dan anak saya," sambung dia.

Bagi Ahmad, kematian adalah kehendak Yang Maha Kuasa.

Tujuannya bertahan, datang setiap hari ke lokasi longsor Cianjur bukan berarti tidak terima takdir yang ditetapkan Tuhan.

Ia hanya ingin memastikan semua korban sudah ditemukan dari area longsor Cianjur dan istri beserta anaknya bisa segera diidentifikasi.

"Dari hari Senin sudah di sini, setiap hari saya ke sini, kadang kala tidur di tenda. Sudah tujuh hari bertahan di sini," ucapnya.

"Bukannya saya nggak rela diambil sama Allah, karena nyawa itu takdir Allah. Tapi kalo saya nggak ada di sini gimana keluarga," tutupnya.

Sumber: Tribun Jakarta

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas