Sistem Partai Hambat Keterwakilan Perempuan di Dunia Politik
Mike Verawati Tangka menyampaikan keterwakilan perempuan di dunia politik masih terbilang minim.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Mike Verawati Tangka menyampaikan keterwakilan perempuan di dunia politik masih terbilang minim.
Mike menyebut dominasi laki-laki di dalam kader partai sebetulnya efek dari aturan dari sistem parpol itu sendiri.
"Bukan hanya caleg tetapi kader atau politisi perempuan itu terhambat keterwakilannya akibat sistem di parpol," ungkapnya dalam Netgrit Podcast bertema Keterwakilan Perempuan di Penyelenggaraan Pemilu dan Lembaga Legislatif, Rabu (30/11/2022).
Dia berpendapat partai politik tidak patuh dengan kuota 30 persen keterwakilan perempuan sebagai syarat administrasi.
Menurutnya, pengarusutamaan gender yang menjadi kebijaksanaan kuat yang dikeluarkan oleh negara seharusnya diterima dahulu oleh parpol.
Baca juga: Anggota DPR Minta Pj Kepala Daerah Netral Dalam Gelaran Pemilu 2024
"Tapi itu kan sulit nanti bicara pendanaan, penguatan kapasitas, itu sudah lain lagi. Persoalannya sistem di parpol yang masih sangat istilahnya kurang komitmennya melihat afirmatif untuk menaikkan performa partai," kata Mike.
Dia menyampaikan perempuan selalu kalah dalam arena politik karena budaya parpol yang sudah melekat.
Baca juga: Ini Strategi PKB Sumbar Hadapi Pemilu 2024: Jajaki dan Ajak Sejumlah Tokoh Gabung Jadi Caleg
Bahkan dalam pengambilan keputusan kaum perempuan masih bingung.
"Hal itu dampak dari konstruksi yang sudah terbentuk di dalam masyarakat hingga keluarga," ujar Mike.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.